Mengenal Tradisi Ngayah dari Bali, Kegiatan Gotong Royong untuk Eratkan Persaudaraan
Ngayah juga bisa dikatakan sebagai ajang pemersatu masyarakat karena dengan menjalankan Ngayah mereka bisa berkumpul dan bercengkerama satu sama lain untuk melakukan kegiatan gotong royong tersebut.
Tujuan atau fungsi utama adanya tradisi Ngayah ini adalah untuk mensukseskan suatu acara, biasanya acara keagamaan terutama acara yang sifatnya besar.
Dikutip dari Jurnal Prodi Teologi Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja, di kegiatan sehari-hari, tradisi Ngayah dibagi menjadi tiga jenis yaitu Ngayah yang berkaitan dengan loyalitas dan dedikasi, kegiatan sosio-kultural dan religius teritorial.
Loyalitas dan dedikasi
Loyalitas merupakan kesetiaan, sedangkan dedikasi adalah suatu pengorbanan baik secara waktu, tenaga, pikiran dan biaya demi mewujudkan sebuah tujuan. Kata lain dari definisi dedikasi secara umum adalah sebuah pengorbanan.
Ngayah yang berkaitan dengan loyalitas dan dedikasi biasanya akan ditunjukkan pada puri. Hal ini berkaitan pada sistem kerajaan terdahulu yang masih kental, maka akan ada yang dinamakan Ngayah puri.
Kegiatan Sosiokultural
Konsep ini akan berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat dan Ngayah ini dapat dijumpai dalam sebuah upacara keagamaan yang dilakukan oleh perorangan maupun satu keluarga, contohnya, upacara pawiwahan (pernikahan).
Ngayah konsep ini, seseorang ataupun keluarga akan mengundang masyarakat untuk turut membantu dalam kegiatan upacara yang dilakukan. Masyarakat akan senantiasa datang membantu walaupun tidak mendapat imbalan. Selain itu, Ngayah ini dalam rangka membersihkan areal pura termasuk kedalam Ngayah yang berkaitan dengan sosiokultural.
Religius Teritorial
Konsep yang terakhir ini ditunjukkan sebagai rasa bhakti kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena kegiatan Ngayah ini biasanya dilakukan di Pura.
Selain itu, tradisi Ngayah ini sering dilakukan dalam rangka mempersiapkan upacara keagamaan besar seperti, upacara Eka Dasa Rudra di Besakih.
Editor: Reza Yunanto