get app
inews
Aa Text
Read Next : Perindo Mantapkan Langkah di Jabar, Rifqi Ali Mubarok Eks KPU Jabar Resmi Pimpin DPW

Lestarikan Budaya, Ketua Perindo Bali Ikuti Tradisi Pewintenan Agung

Kamis, 21 Desember 2017 - 00:16:00 WITA
Lestarikan Budaya, Ketua Perindo Bali Ikuti Tradisi Pewintenan Agung
Perindo Bali saat menggelar Tradisi Pewintenan Agung. (Foto: iNews/Bona Jaya)

BALI, iNews.id – Sebagai upaya pelestarian kearifan lokal budaya bangsa, Partai Perindo Bali menggelar tradisi Pewintenan Agung di Banjar Umah Klungkung, Padangsambian, Denpasar, Bali, Rabu (20/12/2017).

Tradisi Bali Mula atau Bali Asli yang telah berumur ratusan tahun itu dimulai dengan ritual medamah api atau pembersihan diri dengan menyemburkan api oleh Sulinggih kepada para calon pemimpin sebagai bentuk penyempurnaan diri.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo Bali I Wayan Sukla Amata bersama sejumlah kader partai dan tokoh masyarakat Bali ikut menjalani seluruh rangkaian ritual dalam tradisi tersebut.

Pewintenan Agung diawali dengan proses pembersihan diri dengan air tirta dan dilanjutkan dengan ritual medamah api atau menyemburkan api ke seluruh badan untuk menghilangkan kotoran pada diri manusia, sehingga mempunyai pikiran dan perbuatan yang bersih. Selanjutnya ritual pembersihan pikiran dengan menuliskan huruf-huruf suci weda di bagian kepala dan diakhiri pemberian ikat kepala sebagai tanda prosesi upacara.

Ketua DPW Perindo Bali I Wayan Sukla Amata mengatakan Pewintenan Agung merupakan tradisi sakral umat Hindu Bali Mula bagi para calon pemimpin. “Seorang pemimpin harus menjalani tradisi ini, kalau tidak maka belum lengkap,” ujarnya.

Dia menambahkan, Perindo selalu hadir dalam setiap pelestarian adat Bali di mana dan kapan saja. “Sudah menjadi komitmen partai kami untuk menjaga dan melestarikan budaya Bali. Hal ini penting bagi kami untuk senantiasa hadir dalam masyarakat,” tuturnya.

Tokoh masyarakat Bali Mula, I Wayan Sudarya mengatakan, tradisi Pewintenan ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun silam sedangkan ritual medamah api dengan memohon kekuatan Dewa Brahma untuk memusnahkan segala kotoran dan membersihkan hati dan pikiran para pemimpin agar menjadi sempurna.

Dia menjelaskan, sekarang masyarakat Bali asli disebut Bali Aga. Bali Aga atau Bali Mula merupakan suku bangsa yang pertama mendiami Pulau Bali sebelum Majapahit. Hingga saat ini, suku Bali Aga masih melestarikan budaya leluhur dan segala keunikannya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut