Kisah Cewek Rusia Terjebak di Bali, Berbagi Kamar dan Kurangi ke Kafe demi Berhemat
DENPASAR, iNews.id - Ribuan warga Rusia terjebak di Bali dan tak bisa pulang ke negaranya akibat perang. Mengalami kesulitan keuangan, mereka bertahan hidup dengan berbagai cara.
"Sekarang saya harus lebih berhemat. Berbagi kamar dengan teman dan pergi ke kafe sekali saja," ujar Natalie ketika ditemui di pantai kawasan Canggu, Kuta Utara, Jumat (18/3/2022).
Cewek bule 23 tahun ini baru tiba di Bali pada Januari 2022 lalu. Dia tidak menyangka negaranya akan terlibat perang dengan Ukraina.
Peperangan itu telah berdampak pada dijatuhkannya sanksi dari negara Barat kepada sektor perbankan Rusia. Akibatnya, warga Rusia di luar negeri kini tidak bisa menarik uangnya.
Natalie dan semua orang Rusia di Bali kini tidak bisa menggunakan kartu ATM.
"Saya sangat terkejut ketika diberitahu bank bahwa kita tidak akan bisa menggunakan kartu untuk semua transaksi dan hanya diberi waktu lim jam untuk menarik uang di ATM," tuturnya.
Untuk bertransaksi di Bali, Natalie kini cuma bisa membayar tunai dan melalui kripto. "Saya benar-benar harus berhemat," tuturnya.
Dengan persediaan uang yang ada, dia kini harus behemat. Kurs mata uangnya ke dollar AS kini turun ekstrem. "Sekarang saya harus membayar lebih mahal untuk semua kebutuhan," ujarnya.
Dia juga mengkhawatirkan keluarganya di Nizhny Novgorod, kota terbesar keempat di Rusia. Meski semua selamat, komunikasi dengan keluarganya terbatas.
Berbagai media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter tidak bisa lagi digunakan akibat sanksi Barat. "Hanya bisa WhatsApp dan Telegram," ujarnya.
Natalie kini mencoba beradaptasi untuk bisa bertahan di Bali. "Saya akan menghadapi kesulitan ini dengan kebaikan orang-orang di sini," tuturnya.
Editor: Reza Yunanto