Keunikan Tari Kecak Khas Bali, Penari Bergerak Tak Sadar Tanpa Iringan Alat Musik

JAKARTA, iNews.id - Keunikan tari kecak khas Bali membuat tarian tradisional ini terkenal hingga mancanegara. Jika berkunjung ke Bali ada baiknya meluangkan waktu sejenak untuk menyaksikan tarian ini.

Sebelum membahas keunikan Tari Kecak khas Bali, ada baiknya mengetahui sejarah kelahiran tarian tradisional ini. 

Baca Juga

Marak WNA Kecelakaan, Polda Bali Ingatkan Berkendara Perlu Berhati-Hati

Tari Kecak diciptakan oleh seniman tradisional Bali bernama Wayan Limbak sekitar tahun 1930-an. Pelukis asal Jerman, Walter Spies membuat tarian ini kian mendunia.

Tarian yang identik dengan teriakan 'Cak Cak Cak' ini merupakan pertunjukan yang memadukan ritual komunikasi dengan Tuhan (Sang Hyang) dan drama tradisional Ramayana. 

Baca Juga

Kronologi Mobil Turis Rusia Nyemplung Jurang, Rem Blong dan Pengemudi Tak Tahu Jalan

Apa saja keunikan Tari Kecak khas Bali? Berikut ulasan yang dihimpun dari berbagai sumber.

1. Penari laki-laki

Baca Juga

Mobil Turis Rusia Nyemplung ke Jurang Sedalam 25 Meter di Buleleng

Jika beberapa tarian daerah dibawakan oleh perempuan, tidak demikian dengan Tari Kecak. Penari yang membawakan Tari Kecak harus laki-laki. 

2. Jumlah penari puluhan hingga ratusan

Baca Juga

Keunikan Penglipuran, Desa Paling Bersih di Bali yang Dikelilingi Hutan Bambu

Tari Kecak melibatkan puluhan hingga ratusan penari. Umumnya pertunjukan Tari Kecak dibawakan oleh 50 penari atau 100 penari.

Pada 2018, sebuah pementasan Tari Kecak di Pantai Berawa, Kabupaten Badung melibatkan lebih dari 5.000 orang. Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatatnya sebagai pertunjukan Tari Kecak terbesar di dunia.

Baca Juga

Misteri Hotel Pondok Indah Bedugul yang Dulu Megah Kini Terbengkalai hingga Dijuluki Istana Hantu

3. Tanpa alat musik

Tak ada alat musik yang digunakan dalam pertunjukan Tari Kecak. Inilah salah satu keistimewaan tarian ini. Para penari hanya mengeluarkan suara "Cak Cak Cak" yang menjadi ritme tarian ini mulai dari tempo lambat hingga cepat.

4. Kostum sederhana

Penari yang membawakan Tari Kecak tak membutuhkan kostum dan aksesoris yang rumit. Penari hanya memakai celana pendek selutut dan telanjang dada. Di bagian pinggang terikat kain merah dilapisi kain poleng atau kain hitam-putih khas Bali. 

5. Gerakan monoton

Gerakan Tari Kecak tidak menampilkan banyak variasi. Para penari akan membentuk pola lantai, yakni duduk melingkar dengan menyisakan ruang kosong di bagian tengah.

Ruang kosong itu akan digunakan penari yang mementaskan drama Ramayana yang merupakan bagian dari pertunjukan Tari Kecak. 

Para penari akan mengangkat tangan dan mengeluarkan suara "Cak Cak Cak". Konon, penari Kecak bergerak tanpa sadar atau kerasukan hingga kebal api.

Itu dia beberapa keunikan Tari Kecak khas Bali. Jika sedang berada di Bali, luangkan waktu untuk menyaksikan tarian ini.

Editor: Reza Yunanto