Keunikan Pakaian Adat Bali, Makna Filosofi dan Cara Pakainya
JAKARTA, iNews.id - Apa saja keunikan pakaian adat Bali? Masyarakat Bali saat ini masih menggunakan pakaian adat untuk acara keagamaan hingga kehidupan sehari-hari.
Pakaian adat Bali memiliki makna dan filosofi tertentu, baik yang digunakan oleh laki-laki maupun perempuan. Sebagai contoh, laki-laki di Bali sering memakai ikat kepala yang disebut Udeng. Sedangkan perempuan memakai kebaya dan kain.
Dalam beberapa hal, pakaian adat juga menunjukkan status sosial. Keunikan pakaian adat Bali tercermin dari apa yang dipakai.
Berikut ini akan diulas keunikan pakaian adat Bali dan makna filosofinya dihimpun dari berbagai sumber, Senin (5/6/2023).
Kamen merupakan kain dengan lipatan melingkar dari kiri ke kanan. Tinggi kamen laki-laki dan perempuan berbeda. Tinggi kamen perempuan lebih panjang dibanding laki-laki. Pada kamen laki-laki, tingginya sejengkal dari telapak kaki. Ini mengandung makna laki-laki harus melangkah dengan panjang sebagai bentuk tanggung jawab.
Udeng adalah sebutan untuk jenis ikat pinggang atau penutup kepala khas Bali. Laki-laki dewasa kerap menggunakan Udeng, bukan hanya saat upacara keagamaan tapi juga kehidupan sehari-hari. Kebiasaan ini telah mencirikan kesadaran masyarakat Bali yang tinggi terhadap budaya, sehingga tetap mengenakan udeng di keseharian mereka.
Baju safari adalah baju adat bali yang digunakan oleh laki-laki di Bali. Kebanyakan berwarna putih. Ada yang menggunakan saku di dada ada yang tidak. Warna putih melambangkan kesucian.

Saput merupakan kain bawahan salah satu bagian dari pakaian adat Bali. Saput memiliki corak unik yang biasanya digunakan di bagian lapisan atas kamen. Memakai kamen terlebih dahulu baru memakai saput sebagai padanan sempurna.
Untuk menggunakannya adalah dengan cara mengikat saput di pinggang kemudian diputar dari kanan ke kiri. Pastikan kain tidak ada yang terlipat dan rapi tergulung.
Saput digunakan dalam berbagai upacara keagamaan atau pernikahan. Kain kotak-kotak hitam dan putih ini memiliki makna spiritual khusus yang hanya digunakan di lokasi tertentu dan hanya dipakai oleh orang-orang tertentu pada peristiwa tertentu.
Kain kampuh umumnya diikatkan di bagian pinggang yang melapisi kamen. Kain ini biasanya memiliki warna putih dan hitam. Warna putih melambangkan hal positif, sedangkan hitam bermakna negatif. Keduanya dianggap sebagai pengingat agar manusia berada dalam sifat positif.
Kebaya pada umumnya digunakan sebagai baju resmi di acara penting seperti upacara keagamaan atau acara resmi pernikahan. Perempuan Bali sering menggunakan kebaya bahkan dalam kehidupan sehari-hari, karena hampir tiap hari melakukan ritual adat dan keagamaan.
Sabuk prada merupakan pakaian adat perempuan Bali di pinggang. Sabuk prada ini bertujuan untuk dapat menahan kamen yang dipakai agar tidak melorot. Selain itu sabuk prada bagi perempuan Bali membuatnya terlihat lebih anggun dan berseri.
Filosofi dari pemakaian sabuk prada pada perempuan Bali ini sebagai gambaran untuk melindungi diri khususnya bagian rahim sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pakaian adat Bali digunakan pada saat melakukan ritual keagamaan seperti sembahyang atau acara tertentu seperti pernikahan dan penyambutan tamu dan sebagainya.
Filosofi pakaian adat Bali bersumber pada ajaran Sang Hyang Widhi, yakni Tuhan yang telah diyakini memberi keteduhan, kedamaian dan juga kegembiraan bagi umat Hindu yang mempercayainya.
Itu dia keunikan pakaian adat Bali yang menarik untuk diketahui.
Editor: Reza Yunanto