get app
inews
Aa Text
Read Next : Tiket Pesawat Turun 14 Persen Libur Nataru, Domestik Kelas Ekonomi

Kapolda Bali: Pecalang dan Banser Dikerahkan Bantu Pengamanan Natal

Sabtu, 24 Desember 2022 - 12:52:00 WITA
Kapolda Bali: Pecalang dan Banser Dikerahkan Bantu Pengamanan Natal
Pecalang dan Banser NU dikerahkan untuk membantu pengamanan personel gabungan mengamankan perayaan Natal di Bali. (Foto: Antara)

DENPASAR, iNews.id - Sejumlah Pecalang dan Banser NU dikerahkan dalam pengawalan perayaan Natal di Bali. Mereka akan bertugas mengamankan sejumlah titik-titik perayaan Natal.

"Untuk pengamanan di luar, kami bekerja sama dengan TNI maupun ormas keagamaan. Kami juga sudah berkoordinasi dalam arti, itu menunjukkan toleransi beragama. Dari Islam ada Banser, dari Hindu ada Pecalang," kata Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Sabtu (24/12/2022).

Dia mengatakan, sedikitnya terdapat 133 titik tempat ibadah umat Kristen di Denpasar yang akan dilakukan pengamanan. Sesuai SOP, kata dia, pihak keamanan dari kepolisian akan melakukan sterilisasi terhadap puluhan rumah ibadah tersebut.

Pengamanan itu juga merupakan bagian dari Operasi Lilin Agung yang dilakukan Polda Bali dengan melibatkan 3.425 personel gabungan. Ribuan personel itu yang terdiri atas anggota Polri 1.891 orang, serta instansi terkait lainnya sebanyak 1.534 orang yang tersebar di 23 pos pengamanan, 13 pos pelayanan, dan lima pos terpadu.

Ribuan personel tersebut tersebar di 480 titik menjangkau sembilan Kabupaten dan kota yang ada di Bali. Termasuk di tempat-tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan peribadatan umat Kristen.

“Untuk pola Pengamanannya sama, semua sesuai dengan SOP pengamanan dari kami (Polri), sebelum pelaksanaan persembahyangan misa pada malam Natal, kami akan lakukan sterilisasi pada lokasi gereja oleh personel dari satuan Brimob dan K9 untuk memastikan kegiatan persembahyangan pada hari raya Natal dapat berjalan lancar,” kata dia.

Terkait dengan pembatasan umat atau jemaat, kata dia, setiap gereja memiliki beberapa jam misa untuk menghindari penumpukan massa yang terlalu banyak.

"Sudah diatur sedemikian rupa oleh panitia dengan jam misa yang ada. Jadi panitia sudah membagi misalnya misa jam pertama, sekian orang yang ikut. Misa kedua berapa. Polanya seperti itu," kata dia.

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut