Harga Cabai di Bali Naik 2 Kali Lipat Jelang Hari Raya Galungan
GIANYAR, iNews.id – Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Bali mengalami kenaikan hingga dua kali lipat menjelang Hari Raya Galungan pada 19 Februari 2020 mendatang. Kenaikan harga cabai salah satunya karena cuaca buruk yang mengganggu panen cabai.
“Produsen dan pengirim cabai saat ini terbesar dari Gianyar dan Jawa. Di tempat tersebut cuaca kurang bagus, hasil panen berkurang, maka harga menaik drastis,” kata Direktur PD Pasar Kota Denpasar, Agung Yuliartha, Rabu (29/1/2020).
Pantauan iNews.id di Pasar Badung, Rabu (29/1/2020), harga cabai lokal yang semula Rp30.000 – Rp40.000 per kilogram, kini dijual seharga Rp80.000 – Rp90.000 perkilogramnya.
Sementara harga cabai dari pulau Jawa yang dianggap tak tahan lama, sedikit lebih murah, yaitu Rp60.000 per kilogram.
Selain karena cuaca buruk, kenaikan harga cabai hingga hampir dua kali lipat itu disebabkan karena menipisnya stok.
Dia mengatakan, kalau kondisi ini tidak segera diatasi pemerintah daerah, harga cabai bisa kian melonjak hingga Rp150.000 per kilogram.
Sementara itu, sejumlah petani cabai di Gianyar yang selama ini memasok cabai di pasar-pasar tradisional di Bali mengakui harga komoditas pertanian yang mereka jual memang mengalami kenaikan drastis.
Salah seorang petani cabai di Banjar Gelumpang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar mengakui kalau harga cabai memang meningkat sejak awal tahun.
“Sejak beberapa hari terakhir mendekati perayaan Hari Raya Galungan, harga cabai terus melonjak,” kata petani bernama Ketut Sumarna.
Meskipun harga cabai dari petani mengalami kenaikan, namun hal itu tak membuat petani senang. Menurut Sumarna, petani tetap menginginkan subsisidi untuk pembelian pupuk dinaikkan.
Editor: Reza Yunanto