Dihantam Gelombang, Kapal Wisata Angkut 4 Turis AS Tenggelam di Labuan Bajo NTT
MANGGARAI BARAT, iNews.id - Kapal wisata White Pearl I yang mengangkut empat wisatawan asing asal Amerika Serikat (AS) tenggelam di peraairan Kanawa, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (5/4/2024).
Kapal tersebut tenggelam akibat dihantam gelombang dan angin kencang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Seluruh penumpang dan kru kapal berhasil dievakuasi sebelum kapal itu tenggelam ke dasar laut.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto mengatakan, insiden tersebut terjadi saat kapal sementara berlabuh jangkar.
"Kapal White Pearl I yang sedang bermalam berlabuh jangkar di depan dermaga Kanawa kandas dan tenggelam. Sebagian badan kapal masuk air," ungkap Risdiyanto, Jumat (5/4/2023).
Dia menjelaskan, kapal tersebut kandas dan kemudian tenggelam usai dihantam gelombang yang mengakibatkan salah satu bagian buritan kapal jebol dan kemasukan air.
Risdiyanto menuturkan, pompa kapal tidak mampu memompa keluar semua air yang masuk tersebut lantaran debit air yang masuk ke dalam kapal lebih besar.
"Bagian dek buritan kapal terdapat papan yang terbuka sehingga kemasukan air pada saat ada alun gelombang," beber Risdiyanto.
Namun, peristiwa nahas ini beruntung tidak sampai makan korban jiwa. Para penumpang kapal yang terdiri dari 4 turis dan satu pemandu wisata berhasil dievakuasi.
Mendapat informasi pada pukul 09.30 WITA, Tim Gabungan langsung turun ke lokasi kejadian. Para korban berhasil dievakuasi ke Labuan Bajo pada pukul 11.00 WITA.
"Empat orang penumpang dan satu guide (pemandu wisata) sudah di darat pada saat kapal tenggelam, dan saat ini sudah kembali ke Labuan Bajo," ucapnya.
Tim Gabungan juga melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian dengan kapal patroli RIB coast guard KPLP dan RIB Basarnas bersama personel dari Lanal dan Sat Polairud Manggarai Barat.
"Pemeriksaan lokasi dilakukan untuk memastikan bangkai kapal yang tenggelam tidak menggangu alur dan keselamatan pelayaran," ujar Risdiyanto.
Editor: Kastolani Marzuki