Dapat Kelonggaran, Pedagang Kain Endek di Bali Pilih Tutup karena Sepi Pembeli

KLUNGKUNG, iNews.id - Sejumlah pedagang kain endek khas Bali memilih tutup meski mendapat kelonggaran untuk membuka toko. Pilihan itu diambil karena penjualan juga sepi.

Seperti yang tampak di Pasar Semarapura di Kabupaten Klungkung. Kelonggaran menjalankan usaha untuk sektor non-esensial tak membuat para pedagang kembali meraih pendapatan.

Baca Juga

Depresi karena Pandemi hingga Dirawat di RSJ, Bule Denmark Tinggalkan Bali

"Drastis sekali turunnya. Semenjak PPKM ada lagi, jam segini pun belum dapat (pembeli)," tutur Ni Komang Susanti, salah satu pedagang kain Endek di Pasar Semarapura, Rabu (28/7/2021).

Pasar Semarapura merupakan sentra kain Endek di wilayah Bali Timur yang menjadi langganan pejabat hingga menteri yang ingin membeli kain Endek.

Baca Juga

Pasutri di Bali yang Terancam Diusir Lapor Polisi, Ternyata Bersedia Divaksin

Sebelum terjadi pandemi Covid-19, pedagang kain Endek bisa mengantongi nilai transaksi hingga Rp4 juta per hari. Selain pembeli personal juga ada pembeli grosiran.

Tetapi sejak dilanda pandemi, dan diberlakukan kebijakan PPKM, kondisi penjualan kain Endek menurun drastis. Tak jarang dalam sehari tak ada pembeli satu pun yang mampir ke toko mereka.

Baca Juga

Menentang Peraturan Desa Soal Vaksinasi, Suami Istri di Bali Terancam Diusir 

Pemerintah Bali telah memberi kelonggaran bagi sektor usaha non-esensial yakni bisa kembali beroperasi hingga pukul 20.00 Wita meski sedang berlaku PPKM Level 4 mulai 26 Juli hingga 2 Agustus 2021.

Sebelumnya, selama penerapan PPKM darurat dan berlanjut PPKM Level 4, sektor non-esensial tak bisa beroperasi.

Editor: Reza Yunanto