Coklit Data Pemilih di Bali Dimulai, Petugas Terapkan Protokol Kesehatan

BADUNG, iNews.id - Kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Bali mulai dilakukan. Untuk menghindari penyebaran Covid-19, seluruh petugas coklit wajib mematuhi protokol kesehatan.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi ikut menyaksikan langsung proses coklit di Provinsi Bali. Dia mengikuti proses coklit di salah satu rumah warga di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

"Yang perlu saya ingatkan protokol kesehatan. Kalau pemakaian APD sudah dilaksanakan, tinggal mengingatkan untuk jaga jarak saja," katanya di Badung, Sabtu (18/7/2020).

Dia mengatakan, petugas coklit di Bali sudah tepat menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, face shield dan sarung tangan. Kendati demikian yang perlu diingatkan yakni soal jaga jarak.

"Karena selama ini kan biasa guyub. Agar jangan sampai ada kesan petugas tidak santun karena jaga jarak itu," tutur pria yang juga mantan anggota Bawaslu Bali ini.

Sementara itu, Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan, proses coklit di Bali secara keseluruhan berjalan lancar. Selain menerapkan protokol kesehatan, petugas coklit juga diberi pesan untuk cermat dalam memeriksa identitas pemilih.

Sebelumnya, seluruh petugas coklit telah menjalani rapid test untuk memastikan kondisi kesehatan sebelum bertugas. Hal ini untuk memastikan petugas coklit tidak tertular maupun sebaliknya menularkan Covid-19 saat menjalankan tugasnya.

Sebanyak enam kabupaten/kota di Bali akan menggelar pilkada serentak pada 9 Desember 2020 mendatang. Keenam daerah itu yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Bangli, Jembrana, Karangasem, dan Tabanan.

Editor: Reza Yunanto