Bali Animation Film Market 2025, Denpasar Jadi Panggung Animasi Indonesia
DENPASAR, iNews.id - Denpasar, Bali kembali menegaskan posisinya sebagai pusat kreativitas di Indonesia dengan penyelenggaraan Bali Animation Film Market 2025 (BAFM 2025). Ajang ini dinilai bukan sekadar forum industri, tetapi juga momentum penting bagi Bali untuk memperkuat perannya sebagai hub animasi nasional.
Digelar di Rumah Tanjung Bungkak (RTB), Denpasar, BAFM 2025 menghadirkan kreator, studio, investor dan talenta muda dalam satu ekosistem kolaboratif.
Dukungan Kementerian Ekonomi Kreatif menambah bobot acara ini, sekaligus menempatkan Bali sebagai daerah yang strategis dalam pengembangan subsektor animasi.
Program yang ditawarkan meliputi business presentation, pitching session, job fair & career opportunities serta sharing session. Format ini memberi ruang bagi talenta lokal Bali untuk tampil di panggung nasional dan internasional, sekaligus membuka peluang kerja bagi generasi muda daerah.
Salah satu sorotan, yakni sesi pitching dari 17 proyek animasi, termasuk dua karya yang masuk nominasi Oscar Shortlist. Kehadiran proyek tersebut memperlihatkan bahwa Bali bukan hanya tuan rumah, tetapi juga bagian dari rantai produksi animasi yang berpotensi menembus pasar global.
Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu, menekankan pentingnya peran daerah dalam penguatan subsektor animasi.
“BAFM 2025 kami pandang sebagai instrumen penting dalam mendorong nilai tambah ekonomi kreatif berbasis Intellectual Property nasional. Melalui forum dan market ini, potensi IP animasi Indonesia tidak hanya diperkenalkan, tetapi juga diarahkan untuk masuk ke rantai nilai industri, membuka peluang investasi, serta menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan,” ujar Agustini dikutip Selasa (23/12/2025).
Sementara itu, Direktur AMKA Animation, Herman Umbu Billy menyampaikan bahwa Bali memiliki posisi unik sebagai pusat pertemuan kreator dan industri.
“Indonesia memiliki kekayaan cerita, talenta muda, dan potensi IP yang sangat besar. Melalui BAFM, kami ingin memastikan potensi tersebut memiliki jalur yang jelas menuju industri, pasar, dan kolaborasi nyata, sekaligus menempatkan Bali sebagai hub penting dalam ekosistem film animasi nasional,” ucapnya.
Dengan penyelenggaraan BAFM 2025, Bali tidak hanya menjadi lokasi acara, tetapi juga simbol bagaimana daerah dapat menjadi motor penggerak ekonomi kreatif berbasis talenta lokal. Denpasar pun semakin mengukuhkan diri sebagai kota kreatif yang berperan penting dalam peta animasi Indonesia.
Editor: Kurnia Illahi