9 Nama Hewan dalam Bahasa Bali, Lengkap Andap dan Alus

JAKARTA, iNews.id - Indonesia memiliki keanekaragaman bahasa termasuk dalam penyebutan nama hewan. Nama hewan dalam Bahasa Bali akan dibahas dalam artikel berikut ini.

Bahasa Bali dituturkan oleh sebagian besar masyarakat di Pulau Bali. Bahasa Bali juga dituturkan oleh sebagian masyarakat di luar Pulau Bali seperti di Pulau Lombok, Pulau Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Juga

20 Tempat Bersejarah di Bali, Ada Pura dengan Air Mata Suci Sejak 926 Masehi

Nama hewan dalam Bahasa Bali ini terbagi atas Bahasa Bali Andap dan Bahasa Bali Alus. Berikut beberapa contohnya mengutip dari laman belajarbahasabali.com, Minggu (27/8/2023)

Nama Hewan dalam Bahasa Bali

1. Monyet 

Baca Juga

10 Gunung Tertinggi di Bali, Dianggap Suci hingga Makam Wali Pitu Penyebar Islam

Bahasa Bali monyet adalah Bojog yang merupakan bahasa Andap, sedangkan bahasa Alus-nya Wanara.

2. Anjing

Baca Juga

Kenapa Orang Bali Cantik? Berikut 5 Alasan yang Perlu Diketahui

Bahasa Bali anjing adalah Cicing yang merupaka bahasa Andap, sedangkan bahasa Alus-nya Asu atau Sauna.

Baca Juga

Arti Kenyang Bahasa Bali Apa? Hati-Hati Salah Ucap

3. Babi

Bahasa Bali babi adalah Kucit yang merupakan bahasa Andap, sedangkan basa Alus-nya Bawi atau Wahara.

4. Ular

Bahasa Bali ular adalah Lipi yang merupakan bahasa Andap, sedangkan basa Alus-nya Ula.

5. Ayam

Bahasa Bali ayam adalah Siap yang merupakan bahasa Andap, sedangkan basa Alus-nya tetap Ayam.

6. Burung

Bahasa Bali burung adalah Kedis yang merupakan bahasa Andap, sedangkan basa Alus-nya Paksi.

7. Ikan

Bahasa Bali ikan adalah Be yang merupakan bahasa Andap, sedangkan basa Alus-nya Ulam.

8. Sapi

Bahasa Bali sapi adalah Sampi yang merupakan bahasa Andap, sedangkan basa Alus-nya Banteng atau Lembu.

9. Tikus

Bahasa Bali tikus adalah Bikul yang merupakan bahasa Andap, sedangkan basa Alus-nya Jero Kutut.

Itu dia beberapa nama nama hewan dalam Bahasa Bali. Masih banyak lainnya yang menarik untuk diketahui untuk menambah wawasan Bahasa Bali.

Editor: Reza Yunanto