Tak berapa lama setelah peristiwa terjadi, video yang merekam aksi pemalakan ini beredar di media sosial dan viral di masyarakat Bali.
Akun Instagram @punapibali mengunggah video aksi pemalakan tersebut. Polisi bertindak cepat dengan mengamankan laki-laki yang terekam dalam video itu.
"Oknum sopir transport yang sempat bersitegang dengan wisatawan karena menggunakan jasa transport online sudah diamankan di Polsek Kuta Utara, Selasa (20/6)," dikutip dari @punapibali.
Tampak laki-laki tersebut menjalani pemeriksaan. Ternyata dia bukan warga lokal Canggu. Padahal, saat memalak wisatawan itu dia membawa-bawa nama Desa Canggu.
"Pelaku bukan warga Canggu. Berdasarkan kartu identitas, pelaku berasal warga Desa Satra, Kintamani, Bangli," tulis @punapibali.
Aksi pemalakan wisatawan ini mendapat respons beragam dari netizen.
Mereka mengecam aksi pemalakan yang dilakukan pelaku karena akan merusak citra pariwisata Bali yang sedang bangkit usai dihantam pandemi Covid-19.
"Gara2 pak. Bisa jadi wisatawan lokal akan berpikir 2x menggunakan layanan konvensional kayak saya ini," tulis akun @balicar.tours.
"Jadi pelajaran utk persatua ntransport di obyek wisata lainnya. Semua orang/wisatawan punya hak utk memilih dan menentukan moda transportasi yg ingin dia gunakan utk liburannya di Bali," tulis @taramakeupp
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait