Dia mengatakan, kapal pencari ikan KM Linggar Petak 89 terbalik dan tenggelam di Samudera Hindia usai diterjang ombak besar. Proses pencarian korban mengalami kendala lantaran kapal nelayan tersebut tidak dilengkapi peralatan komunikasi yang memadai seperti alat komunikasi radio marine, tidak ada GPS termasuk ais atau automatic identification system. Sehingga tim penyelamat kesulitan melacak posisi kapal termasuk keberadaan para ABK.
Proses pencarian korban tenggelam KM Linggar Petak 89 juga dibantu KM Bahari Nusantara 25 dan KM Bahari Nusantara.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait