JAKARTA, iNews.id - Badan Geologi Departemen ESDM meningkatkan status aktivitas Gunung Lewotobi, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dari Waspada (level II) menjadi Awas (Level IV), Senin (4/11/2024).
Peningkatan status itu menyusul meletusnya gunung tersebut pada Minggu (3/11/2024) malam yang hingga kini menewaskan 10 orang.
Diperoleh iNews, kronologi erupsi gunung ini terjadi pada Minggu (3/11/2024) pukul 23.57 WITA. Letusan ini memuntahkan material vulkanik berupa larva panas, batu dan kerikil yang menghantam permukiman warga lereng gunung.
Situasi sempat mencekam di tengah malam. Warga panik berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Kepala BPBD NTT Cornelis Wadu mengatakan, jumlah korban saat ini masih dalam proses pendataan di lapangan dan identifikasi.
"Data terakhir yang saya terima hingga saat ini sudah menjadi 10 orang. Kami masih terus komunikasi dengan kawan-kawan di Flores Timur karena data ini terus bergerak setiap detik, menit hingga per jam," ujar Cornelis kepada iNews, Senin (4/11/2024).
Sejarah Letusan Gunung Lewotobi
Melansir laman Kementerian ESDM, sejak tahun 1861-2003 Gunung Lewotobi meletus sebanyak 17 kali. Letusan Gunung Lewotobi dicirikan oleh letusan-letusan kecil yang berlangsung selama beberapa bulan mendahului letusan besar.
Berdasarkan catatan letusan sebelumnya, dampak letusan yang berupa jatuhan abu dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan dan merusak tanaman pertanian di desa sekitar puncak Gunung Lewotobi hingga radius 5 km dari puncak.
Material pijar juga berpotensi untuk menimbulkan kebakaran hutan dalam radius 1 km dari puncak.
Ribuan Warga Mengungsi
Selain menewaskan 10 orang, sejumlah warga terluka akibat terkena serpihan batu dan kerikil material vulkanik Gunung Lewotobi yang menembus atap rumah mereka.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait