DENPASAR, iNews.id - Gubernur Bali Wayan Koster dengan tegas menolak pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di kawasan mangrove Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai. Pembangunan Terminal LNG di kawasan itu akan mengganggu kelestarian lingkungan.
Pernyataan Koster itu disampaikan di Rapat Paripurna DPRD Bali pada Senin (18/7/2022).
"Karena ribut-ribut, maka saya sudah meminta ke perusda tidak boleh dibangun di area mangrove," ujarnya.
Koster mengatakan, Terminal LNG akan dibangun dengan konsep terintegrasi dengan kawasan di sekitarnya sehingga memberikan manfaat ekonomi yang jelas.
Namun Koster tak menyebut secara jelas lokasi pengganti untuk membangun Terminal LNG.
Dia menambahkan, pembangunan Terminal LNG dengan konsep terintegrasi juga bertujuan membangun kawasan pariwisata kelautan.
Koster juga mempersilakan masyarakat mengritik pembangunan Terminal LNG, asalkan obyektif dan tidak mengacaukan agenda pembangunan di Bali serta mengarahkan ke politik.
Sebelumnya ratusan masyarakat Desa Intaran di Sanur, Denpasar menolak pembangunan Terminal LNG di kawasan mangrove.
Pembangunan Terminal LNG itu dikhawatirkan merusak terumbu karang dan kawasan mangrove yang selama ini menjadi kebanggaan warga Kota Denpasar.
Area mangrove tersebut juga merupakan salah satu venue penyelenggaraan G20 di Bali.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait