JAKARTA, iNews.id - Suku-suku di Pulau Bali dan Nusa Tenggara akan dibahas dalam artikel berikut ini. Setiap suku memiliki ciri khas budaya yang menarik.
Suku-suku di Pulau Bali dan Nusa Tenggara masih melestarikan budaya tradisional yang diwariskan turun-temurun, meski pengaruh asing mulai berdatangan ke Pulau Bali dan Nusa Tenggara.
Sebagian masih menganut agama yang diwariskan oleh leluhur mereka. Namun mereka tetap hidup rukun berdampingan dengan penganut agama seperti Islam, Kristen, Katolik hingga Hindu.
Apa saja suku-suku di Pulau Bali dan Nusa Tenggara? Berikut daftarnya dirangkum, Jumat (14/7/2023).
Suku Bali
Suku Bali merupakan suku mayoritas yang mendiami Pulau Bali dan sangat terkenal dengan keberagaman budayanya. Kesenian dan budaya Suku Bali yaitu tarian, pertunjukan, ukiran, dan upacara keagaman menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Bisa dikatakan orang Bali hampir semuanya adalah pekerjaan seni yang sangat menghargai budaya dan alamnya. Mayoritas suku Bali beragama Hindu. Mereka masih menggunakan bahasa Bali untu berkomunikasi sehari-hari.
Suku Nyama Selam
Di Bali juga terdapat suku lain yaitu Suku Nyama Selam. Suku ini mayoritas beragama Islam. Menurut bahasa, Nyama memiliki arti saudara dan Selam yang berarti Islam.
Suku Nyama Selam dan Suku Bali memiliki tradisi yang cukup unik bernama tradisi Ngejot. Tradisi ini adalah tradisi saling membantu satu sama lain dan berbagi makanan saat hari raya tiba. Tradisi ini juga terjadi setiap hari raya umat Hindu di Bali dan hari raya umat Islam di Bali.
Suku Sasak
Suku-suku di Bali dan Nusa Tenggara selanjutnya adalah Suku Sasak. Suku ini adalah penduduk mayoritas di Pulau Lombok yang beragama Islam dan bahasa sehari-harinya menggunakan bahasa Sasak.
Suku Sasak juga memiliki tradisi yang unik yaitu tradisi menarik atau pelarian. Tradisi ini terjadi saat acara perkawinan, yakni mempelai wanita akan melarikan diri ke rumah mempelai pria tanpa sepengetahuan orang tua mempelai wanita.
Tradisi ini memiliki aturan yaitu sebelum lari ke rumah mempelai pria, orang tua mempelai wanita harus sudah mengetahui bahwa anak perempuannya akan menikah.
Tradisi ini masih dilakukan oleh Suku Sasak, karena mereka percaya jika tradisi ini dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebelum pernikahan.
Suku Bayan
Suku ini menjadi salah satu suku bangsa yang tinggal di Bali yang berasal dari pulau Lombok Utara. Suku Bayan umumnya adalah beragama Islam dengan keyakinan terhadap Islam Wetu Telu.
Suku Bayan merupakan bagian dari masyarakat Suku Sasak. Suku ini dikenal sebagai pusat budaya tertua di Lombok. Suku Bayan menggunakan bahasa sehari-hari yaitu bahasa Sasak.
Suku Alor
Suku Alor merupakan masyarakat asli yang mendiami Pulau Pantara, Pura dan Pulau Alor di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Suku Alor biasanya mendiami wilayah perbukitan dan pegunungan. Mata pencaharian Suku Alor sebagai petani ladang.
Suku Alor memiliki ciri fisik tertentu seperti rambut keriting, kulit hitam, bahu lebar, dan juga tubuh yang pendek. Sebagian besar masyarakat Suku Alor memeluk agama Islam, Kristen, Katolik, dan ada beberapa yang masih menganut kepercayaan kuno.
Suku Samba
Suku ini mayoritas mendiami Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Pulau Samba. Di suku ini bisa diketahui status sosialnya yang dapat dilihat dari kain yang dipakai dan aksesorisnya.
Suku ini merupakan campuran ras Melanesia, ras Melayu, ras Austronesia, dan berbagai ras lainnya. Kepercayaan masyarakat Suku Samba adalah setengah leluhur dan setengah dewa yang dikenal dengan Marpu.
Suku Dompu
Suku ini berdomisili di Pulau Sumbawa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Suku Dompu merupakan suku terbesar di empat kecamatan yaitu Huu, Kempo, Kilo, dan Dompu.
Suku Dompu biasanya berkomunikasi menggunakan bahasa Mbojo atau dikenal dengan bahasa Bima Nggahi Mbojo. Namun ada sebagian masyarakat yang menggunakan bahasa Bali, Sasak dan Melayu.
Sebagian besar masyarakat Suku Alor memeluk agama Islam, Kristen, Katolik, dan ada beberapa yang masih menganut kepercayaan kuno.
Sebanyak 98 persen masyarakat Suku Dompu beragama Islam. Bagi masyarakat suku ini, ulama dipandang sebagai orang yang sangat baik karena berpendidikan tinggi dan berkehidupan layak.
Terdapat tradisi Suku Dompu yang masih dilestarikan yaitu upacara Peta Kapanca. Tradisi ini adalah bagian dari tradisi pernikahan yang dilaksanakan sebelum akad nikah, di rumah calon mempelai wanita.
Tradisi ini adalah melumatkan daun pacar atau inai yang berwarna merah di kuku calon pengantin. Secara bergantian, para perempuan yang hadir akan melumatkan daun pacar. Maksud dan tujuannya adalah pengharapan dari seorang ibu agar putrinya mengikuti jejaknya.
Itu dia suku-suku di Pulau Bali dan Nusa Tenggara yang bisa diketahui. Meski beragam, suku-suku tersebut hidup berdampingan dan menjalankan tradisi bersama.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait