DENPASAR, iNews.id - Kasus penerima vaksin Covid-19 meninggal dunia di Denpasar, Bali masih ditelusuri. Korban bernama Muhamad Abdul Malanua (44) yang ditemukan meninggal dunia dalam kamar kosnya Jalan Sebatik, Denpasar pada Senin (25/5/2021) pagi.
Dia diketahui telah menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum diberikan vaksin AstraZeneca pada Sabtu (22/5/2021).
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali Gede Pramana menanggapi pemberitaan di sejumlah media yang menyampaikan Abdullah Malanua (44) seorang tukang jahit di Kota Denpasar meninggal usai divaksin.
"Sangat disayangkan banyak sekali pemberitaan yang mengatakan ada korban meninggal akibat vaksin. Padahal belum ada penjelasan resmi dari pihak yang berkompeten tentang itu namun sudah diberitakan orang tersebut meninggal karena vaksin," ujar Gede Pramana di Denpasar, Rabu (26/5/2021).
Dia meminta agar awak media lebih cermat dalam pemberitaan dan membantu mengedukasi masyarakat melalui berita yang berasal dari sumber terpercaya.
Pemerintah beserta stakeholder terkait terus berupaya keras mengupayakan ketersediaan vaksin yang aman di tengah masyarakat sebagai salah satu cara keluar dari pandemi di samping penerapan protokol kesehatan.
Menurutnya, dengan adanya pemberitaan negatif terkait vaksin tanpa didukung dengan data serta dari sumber akurat dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.
Dia juga meminta masyarakat agar selalu mencari informasi, baik itu terkait Covid-19, maupun vaksinasi dari situs-situs resmi yang disediakan pemerintah. Sehingga informasi yang didapatkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya juga sangat menyayangkan beredarnya pemberitaan yang mengatakan ada korban meninggal akibat vaksin Covid-19 tanpa data ataupun informasi akurat.
Kadinkes merilis hasil autopsi verbal kronologi Abdullah Malanua (44) yang diberitakan meninggal setelah mendapatkan vaksinasi AstraZeneca. Menurutnya, korban yang berprofesi sebagai tukang jahit ini sudah sakit kurang lebih dari seminggu lalu dan hanya istirahat di kamar, jarang keluar apalagi bekerja.
Sakit yang dikeluhkan yakni sakit kepala yang terus-menerus bahkan terkadang almarhum sampai muntah-muntah dan berkeringat dingin.
"Almarhum juga dikatakan memang memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol," katanya.
Pada saat almarhum ikut vaksin, semua proses skrining dan lain sebagainya sudah dilakukan dan kondisi saat itu memungkinkan untuk mendapatkan vaksin. Kemudian dua hari setelah vaksin Abdullah ditemukan meninggal.
"Kami tidak bisa menyimpulkan yang bersangkutan meninggal karena vaksin. Setelah vaksin ada observasi dan baik-baik saja. Jadi jangan sedikit-sedikit ada orang meninggal dikaitkan dengan Covid-19 atau ada yang meninggal setelah beberapa hari mendapatkan vaksin dikaitkan karena vaksin," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait