Jenis Tari Legong
Kini sekitar 18 tari Legong yang dikembangkan di Bali, seperti didaerah Gianyar, Badung, Denpasar dan Tabanan. selain dari Tari Legong Lasem (Legong Keraton) yang merupakan tari Legong paling tua.
Ada Tari Legong Jobog yang mengisahkan Subali-Sugriwa yang menjadi kera ketika merebutkan ajimat, Legong Legod Bawa tentang persaingan antara Dewa Wisnu dan Dewa Brahma untuk mencari Lingga Dewa Syiwa.
Selain itu ada Legong Kuntul, Legong Asmaradana, Legong Sudarsana, Legong Andir, Legong Playon dan Legong Mintaraga.
Tari Legong Asmaradana merupakan ciptaan dari Bulantrisna Djelantik. Penari AA Bulantrisna Djelantik sudah banyak memperkenalkan tari legong ke berbagai daerah hingga keluar negeri. Ia aktif untuk melakukan regenerasi penari.
Selain itu, Bulantrisna juga seorang dokter keturunan raja terakhir Karangasem, AA Anglurah Djelantik. Ayahnya dr. AA Made Djelantik merupakan tokoh budayawan Bali.
Tari Legong Keraton sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia non benda oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2015 lalu.
Demikian penjelasan mengenai sejarah Tari Legong di Bali.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait