Kondisi itu menurutnya berlangsung selama empat hingga tujuh hari. Hampir 70 persen warga setempat yang mengalami hal tersebut.
"Kalau dihitung termasuk yang sudah sembuh sekitar 300-an," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan ke fasilitas kesehatan, warga yang mengalami hal tersebut diduga terserang chikungunya.
Saat ini masih ada puluhan warga yang belum sembuh dan mengalami kelumpuhan sementara. Keterbatasan biaya membuat warga hanya dirawat dengan pengobatan seadanya dari bidan.
Jumaiah berharap ada tindakan segera dari Dinas Kesehatan Karangasem untuk mengatasi wabah ini.
"Kita berharap segera penyemprotan oleh dinas kesehatan," ujarnya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait