Wisatawan menyaksikan Tari Kecak di Pura Uluwatu. (Foto: MPI/Bagas).

JAKARTA, iNews.id – Pura Luhur Uluwatu tidak boleh dilewatkan bila berwisata ke Bali. Menikmati panorama alam sambil menonton pertunjukan budaya menjadi pengalaman tak terlupakan.

Bali tidak pernah kehabisan akal untuk membuat mata terpikat. Banyaknya spot menarik membuat wisatawan kembali datang, salah satunya Uluwatu. Terletak di semenanjung selatan Bali, Pura Luhur Uluwatu tidak pernah sepi pengunjung.

Pesona Pura Luhur Uluwatu turut memukau para delegasi negara G20 dalam kegiatan The 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) dan Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD) pada 13–16 Juli 2022 lalu.

Panorama alam ditambah pertunjukkan tari kecak mampu memunculkan decak kagum.

Umat Hindu Bali bersembahnyang di Pura. (Foto: ANTARA)

Pura Luhur Uluwatu

Menilik secara etimologis, kata Ulu berarti atas, ujung, atau puncak sedangkan Watu artinya batu. Jadi, Uluwatu artinya puncak batu karang. 

Letaknya memang berada di ketinggian 70 meter tepi tebing yang menjorok ke Samudera Hindia. Lebih tepatnya, Pura Uluwatu beralamat di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Kurang lebih berjarak 30 km ke arah selatan kota Denpasar.

Pura Uluwatu termasuk Pura Sad Kahyangan, pilar spiritual pulau Bali. Pura Sad Kahyangan, yaitu Pura Besakih, Pura Lempuhnyang Luhur, Pura Goa Lawah, Pura Luhur Batukaru, Pura Pusering Jagat, dan Pura Luhur Uluwatu.

Pendirian Pura Uluwatu memiliki dua versi. Pertama, Uluwatu didirikan oleh Mpu Kuturan pada abad ke-9 masa pemerintahan Marakata. Kedua, Uluwatu didirikan oleh Dang Hyang Nirartha, seorang pendeta asal Jawa Timur yang datang ke Bali tahun 1546 M.


Editor : Reza Yunanto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network