Sementara, Pimpinan Sanggar Asti Pradnyaswari I Wayan Sudiksa menuturkan, persiapan yang dilakukan pihaknya tampil dalam pergelaran ini hanyalah sekitar 2 bulan. Meskipun persiapan cukup mepet karena padatnya kesibukan dari masing-masing anggota sanggar, namun hal tersebut tak menyurutkan semangat untuk memberikan penampilan yang terbaik.
"Ini juga sebagai ucapan terimakasih kepada Pemkab Badung yang sudah memberi kita kesempatan luar biasa tampil dan berkreativitas. Semoga karya ini dapat memberikan nuansa baru kepada masyarakat," tuturnya.
Dia juga berharap pertunjukan yang mengandung makna pelestarian tradisi terus eksis di ajang PKB ke depannya.
Sedangkan, Ketua Listibiya Kabupaten Badung I Gusti Ngurah Artawan mengapresiasi pertunjukan kolosal berbasis tradisi yang dimainkan oleh Sanggar Asti Pradnyaswari sebagai Duta Kabupaten Badung.
Dia menyatakan, Sanggar Asti Pradnyaswari telah sukes memadukan suguhan yang apik, glamor, dan tradisi serta modern menjadi satu.
"Selain itu penampilan para penari serta penabuh juga sangat mendukung. Jadi secara keseluruhan penampilan pertunjukan kolosal yang dihasilkan pada tahun ini sangatlah memukau," ujarnya.
Di sisi lain, dia turut memuji pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB). Menurutnya, dalam setiap tahun terus mengalami peningkatan.
Peningkatan itu, lanjutnya, tak terlepas dari upaya Dinas Kebudayaan Provinsi serta Dinas Kebudayaan dari masing-masing kabupaten/kota se-Bali untuk selalu berbenah dalam menyiapkan dan membina seniman-seniman terbaiknya.
"Begitu pun kami di Badung diberikan kewenangan khusus melalui Dinas Kebudayaan dan Bapak Bupati Badung untuk menyeleksi siapa saja seniman, sekaa dan sanggar yang layak untuk tampil di PKB. Karena ini adalah panggung dan ajang yang sangat bergensi, puncak karir dari seorang seniman di Bali yaitu tampil dalam ajang ini," tuturnya.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait