KARANGASEM, iNews.id – Hasil pengamatan citra satelit NASA terbaru menunjukkan, intensitas asap kawah erupsi Gunung Agung sejak beberapa hari terakhir menunjukkan penurunan akibat pertumbuhan magma yang melambat. Kondisi ini juga dipicu pergerakan magma terhadang lapisan lava yang mulai mengeras dan telah memenuhi sepertiga volume kawah.
“Dalam kawah Gunung Agung masih terisi lava sekitar 20-an juta meter kubik. Hasil pemantauan dari satelit terbaru terjadi perlambatan lava ke permukaan kawah. Terindikasi ada pendinginan di bagian atas lava,” kata Kasubbid Mitigasi Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana di pos pengamatan Gunung Agung, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Senin (4/12/2017) siang.
Meski demikian, parameter lain justru menunjukkan tingginya aktivitas vulkanik dalam perut gunung tertinggi di Bali itu. Karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Agung berada pada fase kritis erupsi.
Senin siang, visual Gunung Agung, Karangasem Bali, pascaseminggu menyandang status Awas masih tampak tenang. Terpantau asap solfatara dari pipa magma yang sebelumnya telah terbuka saat erupsi magmatik, mengalami penurunan sejak tiga hari terakhir. Intensitasnya relatif lebih tipis dan tinggi vertikal hanya mencapai 500-1.000 meter dari puncak gunung. Asap condong mengarah ke timur dan tenggara. PVMBG merekomendasikan penerbangan tetap aman.
Sementara untuk kegempaan juga terbilang masih cukup tinggi. Dalam 24 jam terakhir, terjadi gempa vulkanik yang cukup tinggi sekitar 20 kali gempa. Ini indikasi masih ada tekanan berlebih dari tubuh Gunung Agung. “Selain gempa vulkanik, juga masih terekam gempa embusan, gempa frekuensi rendah, dan tremor menerus yang mengindikasikan masih terjadi pergerakan fluida ke permukaan kawah,” papar Devy Kamil Syahbana.
Dengan masih tingginya aktivitas vulkanik Gunung Agung, PVMBG menyimpulkan potensi terjadinya erupsi masih ada walaupun tidak bisa dipastikan kapan dan seberapa besarnya. Selain itu, sejak ditetapkan pada level Awas minggu lalu, hingga kini Gunung Agung masih tetap berada pada level Awas. Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas pada radius berbahaya yang sudah dipetakan yakni 8 kilometer (km) dari kawah dan sektoral sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait