KARANGASEM, iNews.id - Lava panas terus keluar ke permukaan kawah Gunung Agung. Sesuai pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), ada perubahan warna asap kawah Gunung Agung yang belakangan dominan putih. Ini mengindikasikan lava panas telah banyak terkumpul di permukaan kawah akibat pipa magma telah terbuka lebar.
Saat ini, volume lava panas dalam kawah diestimasi telah mencapai sepertiganya, yakni sekitar 20 juta meter kubik dari volume total kawah Gunung Agung yang mencapai 60 juta meter kubik. Selain itu, gempa vulkanik yang masih terjadi menunjukkan pengisian fluida terus berlangsung. Kondisi ini dikhawatirkan akan memicu erupsi lebih dahsyat yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Sesuai hasil pengamatan di pos pantau PVMBG, Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, asap kawah Gunung Agung masih menyembur. Tinggi kolom 2.000 meter dari puncak gunung condong ke arah tenggara, Sabtu (2/12/2017) pagi.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana menjelaskan, dari sisi warna asap, terjadi perubahan yang cukup signifikan. Saat erupsi freatik hingga magmatik, asap berwarna kelabu pekat, kini berubah menjadi putih. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pipa magma telah terbuka lebar.
“Di samping itu lava panas telah mulai terkumpul ke permukaan dalam kawah. Karena itu, pada malam hari, sinar api atau glow semakin intens teramati dari kawah Gunung Agung,” ucap Devy.
Dia menambahkan, meski intensitas gempa tidak sebanyak periode September – Oktober awal, status Gunung Agung naik level. Dari sisi kegempaan, gempa Gunung Agung masih didominasi gempa vulkanik dalam maupun dangkal.
“Hal ini mengindikasikan masih ada pergerakan magma di kedalaman akibat jalur magma menuju ke permukaan sudah semakin terbuka. Oleh karena itu, meskipun jumlahnya tidak banyak, tidak berarti aktivitas vulkanik telah mereda.” katanya.
Sebaliknya, tremor menerus dengan amplitudo di atas background hingga overscale terus terekam sejak 28 November 2017, hingga kini. Ini juga mengindikasikan adanya intensitas aktivitas yang tinggi di dekat permukaan.
Sementara data satelit juga mengindikasikan bahwa erupsi efusif atau aliran lava ke permukaan, masih terjadi di dalam kawah. Erupsi efusif ini berimplikasi pada penambahan volume lava di dalam kawah, dengan estimasi volume lava saat ini sudah mencapai sekitar 20 juta meter kubik.
“Jumlah tersebut baru sepertiga dari volume total kawah Gunung Agung yang berdiameter 900 meter dan kedalaman 200 meter. Jika penuh, kawah Gunung Agung bisa menampung lava 60 juta meter kubik, yang siap disemburkan saat erupsi menerus terjadi,” tutur Devy.
Oleh karena itu, PVMBG menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi dan masih berada dalam fase erupsi. Status Gunung Agung hingga saat ini masih berada pada level IV atau Awas.
“Untuk itu, masyarakat di sekitar Gunung Agung dalam radius 8 kilometer (km) dan perluasan sektoral 10 km untuk tetap mengosongkan wilayah zona bahaya tersebut,” ujar Devy.
Editor : Himas Puspito Putra
bali gunung agung karangasem erupsi gunung agung lava penuhi kawah gunung gunung agung level iv awas
Artikel Terkait