BADUNG, iNews.id - Pandemi Covid-19 berkepanjangan membuat penyedia jasa olah raga air (watersport) di Tanjung Benoa, Bali mengalami kerugian. Tak hanya penyedia jasa yang jumlahnya ribuan, puluhan pengusaha pemilik sarana watersport di kawasan itu juga menanggung kerugian hingga miliaran rupiah.
Perairan Tanjung Benoa di Kuta Selatan, Kabupaten Badung merupakan salah satu pusat wisata watersport di Bali yang menjadi favorit wisatawan domestik dan mancanegara.
Berbagai watersport tersedia di kawasan itu seperti jetski, banana boat, parasailing, dan berbagai macam wahana permainan air.
"Karena kebijakan tidak boleh menerima tamu. Ada 23 perusahaan di Tanjung Benoa yang merupakan pengusaha lokal tidak bisa beroperasi," kata Kepala (Bendesa) Desa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya, Minggu (22/8/2021).
Sebelum pandemi melanda Bali, ribuan orang mendatangi Tanjung Benoa setiap harinya.
Namun, sejak pandemi melanda Bali, dan pemerintah menerapkan PPKM hingga melarang kegiatan usaha pariwisata beroperasi, suasana berbeda tampak di Tanjung Benoa.
Ratusan boat berbagai jenis seperti hanya terparkir di sepanjang pantai. Begitu juga dengan wahana air yang dibiarkan berada di tepi pantai.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait