Koster menambahkan, atas koordinasi dan komunikasi secara intensif melalui Menteri Kesehatan, sampai 22 Juni 2021, Bali telah memperoleh vaksin sebanyak 3.914.720 dosis atau sekitar 65,24 persen dari 6 juta dosis vaksin yang diperlukan.
"Inipun merupakan jumlah alokasi vaksin tertinggi di Indonesia," katanya.
Untuk percepatan vaksinasi dosis pertama dilakukan dengan cara memakai pendekatan vaksinasi massal berbasis banjar (dusun) dan komunitas. Kemudian menyiapkan tenaga vaksinator sesuai kebutuhan dan memperbanyak tim vaksinator.
Selain itu, bekerja sama dengan RS pemerintah, RS swasta, perguruan tinggi kesehatan, TNI dan PoIri, hotel, dan pihak lain.
"Kita akan memobilisasi warga desa/kelurahan dan desa adat agar mengikuti program vaksinasi dengan melibatkan kepala desa/lurah, bandesa adat, Babinsa, Babinkamtibmas, pacalang (petugas keamanan adat), yowana (muda-mudi), TP PKK, dan tokoh masyarakat desa," kata Koster.
Bila perlu, desa adat dapat menerapkan kearifan lokal masing-masing untuk mengundang krama (warga) agar tergerak mengikuti vaksinasi.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait