DENPASAR, iNews.id - Pariwisata Bali berada di titik nadir. Wisatawan mancanegara (wisman) yang berlibur ke Bali pada periode Januari hingga Juni 2021 hanya 43 orang.
"Angka kunjungan wisman ini turun 99,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Hanif Yahya ketika dihubungi, Selasa (3/8/2021).
Jumlah ini merupakan titik terendah dalam sejarah pariwisata di Pulau Dewata. Hanif merinci, 43 wisatawan asing yang berkunjung ke Bali itu terjadi di tiap bulan yang berbeda.
Pada Januari ada 10 orang, Februari 12 orang, Maret 3 orang, April 9 orang, Mei 8 orang dan Juni (1 orang).
Menurut Hanif, jumlah itu terpaut ekstrem jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Januari-Juni 2020, jumlah wisatawan asing yang datang ke Bali mencapai 1.069.171 orang.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa yang dihubungi secara terpisah mengakui pariwisata Bali saat ini benar-benar berada dalam titik nadir akibat dampak pandemi Covid-19.
Dia mengatakan, pada situasi normal atau sebelum pandemi, kunjungan wisman ke Bali setiap harinya rata-rata mencapai 15.000 orang.
"Pada bulan tertentu bahkan sampai 600.000 wisman per bulan," ujarnya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah terus berupaya agar pariwisata bisa segera pulih, terutama dengan menggenjot vaksinasi yang saat ini sudah melebihi target 70 persen populasi Bali sebanyak 4,3 juta jiwa.
Sebanyak 1.871 usaha pariwisata di Bali juga telah mengantongi sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety and environmental sustainability).
Menurutnya Bali sudah sangat siap menerima kunjungan wisatawan asing. Namun karena Bali masuk dalam aturan PPKM Darurat dan saat ini PPKM Level 4, kebijakan itu harus diikuti.
Begitu PPKM selesai, dia berharap pemerintah pusat bisa mempertimbangkan kembali rencana re-open border.
"Ini sudah terlalu lama. Tidak cukup kesehatan saja dipikirkan, tapi perlu diseimbangkan dengan ekonomi," ujar Astawa.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait