Presiden Indonesia Pertama Sukarno (Istimewa)

"Setiap kali aku datang ke tempat istirahat yang kecil, yang aku rencanakan dan bangun sendiri di luar Denpasar (Istana Tampaksiring), kedatanganku bagi mereka berarti hujan, bahkan di tengah musim kemarau sekalipun," katanya.

Bung Karno juga bercerita saat terakhir terbang ke Pulau Dewata, hujan deras mengguyur padahal saat itu Bali masih mengalami musim kering.

"Orang Bali yakin, aku membawa pangestu kepada mereka. Saat terakhir aku terbang ke Bali, mereka sedang mengalami musim kering. Begitu aku mendarat, air tercurah dari langit," kata dia.

"Jujur, aku mengucapkan syukur kepada Sang Maha Pencipta, bila turun hujan selama aku tinggal di Tampaksiring. Karena kalau ini tidak terjadi, sedikit banyak akan mengurangi pengaruhku," sambung Bung Karno.

Datangnya Bung Karno di Bali seakan menjadi berkah bagi petani Desa Singapadu, Gianyar. Pada pertengahan tahun 1960-an itu, mereka tengah berkumpul di salah satu sawah warga.

Ada yang berbeda di hari itu. Pasalnya, desa masih masuk musim kemarau, namun langit diselimuti mendung seharian.

"Bapak dan yang lainnya saling bertanya, apa Bung Karno sedang berada di Bali," kata Wayan Dibia yang ketika itu ikut ayahnya membantu menggarap sawah.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network