Dekan Harvard Kennedy School, Douglas W Elmendorf dalam pernyataan tertulisnya menyatakan dukungan terhadap keluarga Ventocilla untuk mengusut kematian anaknya di Bali.
"Pernyataan keluarga Rodrigo menimbullkan pertanyaan yang serius yang pantas mendapatkan jawaban jelas dan akurat," tuturnya.
Ventocilla tercatat sebagai mahasiswa master administrasi publik di Harvard Kennedy School. Dia juga aktif sebagai aktivis Diversidades Trans Masculinas.
Polda Bali sebelumnya merilis kematian Ventocilla pada 11 Agustus 2022 di RSUP Sanglah. Warga negara Peru itu ditangkap polisi pada 6 Agustus 2022 karena membawa makanan dicurigai mengandung ganja.
Saat ditahan, Ventocilla muntah-muntah sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara. Namun karena kondisinya menurun, dia dirujuk ke RSUP Sanglah.
Setelah meminum obat, Ventocilla muntah-muntah dan kejang. Dokter menyatakan Ventocilla meninggal pukul 15.10 Wita.
"Penyebab kematian sesuai pemeriksaan tim dokter yaitu kegagalan fungsi tubuh yang menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan hati serta susunan saraf sampai ke otak pasien," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Stefanus Satake Bayu.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait