Pendirian patung Bung Karno setinggi 14 meter berdiri di Taman Bung Karno (TBK) di Buleleng, Bali. (Foto: Antara)

Di buku itu, Bung Karno berkata, "Setiap kali aku datang ke tempat istirahat yang kecil, yang aku rencanakan dan bangun sendiri di luar Denpasar (Istana Tampaksiring), kedatanganku bagi mereka berarti hujan, bahkan di tengah musim kemarau sekalipun."

"Orang Bali yakin, aku membawa pangestu kepada mereka. Saat terakhir aku terbang ke Bali, mereka sedang mengalami musim kering. Begitu aku mendarat, air tercurah dari langit. Jujur, aku mengucapkan syukur kepada Sang Maha Pencipta, bila turun hujan selama aku tinggal di Tampaksiring," sambung Bung Karno.

Datangnya Bung Karno di Bali seakan menjadi berkah bagi petani Desa Singapadu, Gianyar. Pada pertengahan tahun 1960-an itu, mereka tengah berkumpul di salah satu sawah warga. Ada yang beda di hari itu. Di saat desa masih masuk musim kemarau, mendung menyelimuti seharian.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network