DENPASAR, iNews.id - Kota Denpasar menempati urutan kedua jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Provinsi Bali. Warga yang positif terjangkit virus paling banyak dari kelompok usia produktif.
"Berdasarkan data penelitian Balitbang Kota Denpasar, umur 18-45 masih mendominasi kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar," kata Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dalam keterangan tertulisnya kepada media, Jumat (29/5/2020).
Selain di kelompok usia produktif, kasus positif corona di Denpasar juga ditemukan di kelompok lanjut usia, dan balita.
Dengan data itu, dia mengingatkan warga Denpasar untuk lebih waspada terhadap kemungkinan penularan yang bisa terjadi kepada siapa saja tanpa pandang usia.
"Inilah yang harus kita waspadai bahwa virus Covid-19 ini bisa menyerang siapa saja," kata pria yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Denpasar ini.
Dia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Denpasar, kelompok usia 18 – 45 tahun merupakan kelompok yang paling banyak saat ini dari total sekitar 800.000 jiwa warga Denpasar. Jumlahnya kisaran 48,3 persen dari seluruh warga
Sedangkan usia 45 tahun keatas berada pada kisaran 21,83 persen. Sisanya merupakan masyarakat yang berada pada rentang usia 18 tahun kebawah yakni sebanyak 29,87 persen dari seluruh jumlah penduduk.
Menurutnya, usia produktif yang mendominasi pasien positif corona di Denpasar harus jadi perhatian.
Sebab, usia produktif memiliki aktivitas yang padat dan mobilitas tinggi, sehingga resiko penularan virus akibat kontak langsung juga sangat tinggi.
"Jadi kuncinya mari bersama terapkan protokol kesehatan kapan pun dan dimana pun, serta melaksanakan beragam upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh," ujarnya.
Terkait jumlah kasus positif di Denpasar, hingga Jumat (29/5/2020) berjumlah 84 orang. Sebanyak 62 pasien dinyatakan telah sembuh, dan 2 orang meninggal dunia.
"Masih ada 20 orang dalam perawatan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Denpasar, Dewa Gede Rai.
Dia menambahkan, selain itu jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat masih 42 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) masih 57 orang, dan Orang Tanpa Gejala (OTG) 247 orang
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait