BALI, iNews.id - Jalur alternatif Gilimanuk Denpasar menjadi pilihan favorit para pengemudi yang ingin menghindari kemacetan dan perjalanan panjang di rute utama. Terutama bagi mereka yang sering melintasi jalur Bali Barat menuju pusat Kota Denpasar, memiliki opsi rute lain bisa menghemat waktu dan energi. Dengan kondisi lalu lintas yang semakin padat, terutama di musim liburan atau akhir pekan, mengetahui jalur alternatif adalah strategi cerdas untuk menikmati perjalanan yang lebih lancar.
Mengapa Perlu Mencari Jalur Alternatif?
Gilimanuk adalah pintu gerbang utama menuju Pulau Bali dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Jalur utamanya biasanya melewati Jembrana, Tabanan, lalu berakhir di Denpasar. Rute ini memang paling populer, tetapi seringkali terhambat oleh kemacetan, terutama di daerah pasar tradisional, persimpangan sempit, atau saat ada perbaikan jalan.
Ada beberapa alasan mengapa jalur alternatif perlu dipertimbangkan:
- Menghindari Titik Kemacetan – Beberapa titik rawan macet seperti di Negara dan Mengwi bisa membuat perjalanan molor hingga berjam-jam.
- Waktu Tempuh Lebih Singkat – Jalur alternatif yang lebih sepi memungkinkan pengendara tiba lebih cepat.
- Pengalaman Perjalanan Baru – Menjelajahi jalur lain memberi kesempatan melihat pemandangan berbeda, mulai dari area persawahan hingga perbukitan.
- Keamanan dan Kenyamanan – Jalur alternatif yang mulus dan minim kendaraan besar bisa membuat perjalanan lebih aman.
Pilihan Jalur Alternatif Gilimanuk Denpasar
Berikut beberapa jalur alternatif yang sering dipilih pengendara untuk mempersingkat perjalanan:
1. Jalur Gilimanuk – Seririt – Singaraja – Bedugul – Denpasar
Rute ini mengarah ke utara setelah keluar dari Gilimanuk, melewati daerah pantai utara Bali seperti Seririt dan Lovina, lalu naik ke dataran tinggi Bedugul sebelum turun ke Denpasar.
- Kelebihan: Pemandangan pantai utara dan pegunungan Bedugul yang indah.
- Kekurangan: Banyak tanjakan dan turunan curam, cocok untuk pengemudi berpengalaman.
2. Jalur Gilimanuk – Pupuan – Tabanan – Denpasar
Rute ini melewati pedalaman Bali Barat dan kawasan perbukitan Pupuan yang terkenal dengan hamparan kebun kopi.
- Kelebihan: Udara sejuk, lalu lintas relatif sepi, banyak spot foto indah.
- Kekurangan: Tikungan tajam dan jalan menanjak.
3. Jalur Gilimanuk – Melaya – Pekutatan – Jalur Tengah
Alternatif ini tetap di jalur selatan, tetapi memanfaatkan jalan kecil yang memotong beberapa titik macet.
- Kelebihan: Tetap dekat jalur utama, mudah diakses.
- Kekurangan: Beberapa ruas jalan sempit dan rusak.
Tips Memilih Jalur Alternatif
Memilih jalur alternatif tidak bisa asal-asalan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perjalanan tetap aman dan nyaman:
- Periksa Kondisi Jalan Terbaru – Gunakan Google Maps atau aplikasi navigasi lain untuk memantau kondisi lalu lintas dan jalan.
- Perhatikan Cuaca – Hujan deras bisa membuat jalan licin, terutama di jalur perbukitan.
- Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima – Jalur alternatif sering melewati daerah sepi dan jauh dari bengkel.
- Siapkan Perbekalan – Tidak semua jalur alternatif memiliki banyak warung atau SPBU.
Waktu Terbaik Melalui Jalur Alternatif
Bagi wisatawan atau pengemudi reguler, memilih waktu perjalanan juga berpengaruh besar. Disarankan:
- Berangkat Pagi Hari – Lalu lintas lebih sepi, udara lebih segar.
- Hindari Jam Pulang Kerja – Terutama di wilayah Denpasar dan Tabanan.
- Cek Jadwal Kapal – Jika berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk, pastikan sinkron dengan waktu keberangkatan kapal dari Ketapang.
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait