“Karena dapat dikatakan kita ini saling Sumbah, Mesidikara, dan saling Parit di mana saling sembah kita kepada Ida Hyang Ratu Pasek, Mesidikara. Kita duduk sama rendah berdiri sama tinggi, dan yang terakhir saling Parit, yaitu satu bisa dibagi berdua," ujarnya.
Menurut Bupati, sebelum Indonesia merdeka di Bali ini hanya Dharmaning Leluhur. Maka dari itu, dia menegaskan bahwa semua masyarakat tentu bersaudara. "Yang pertama Dharmaning Leluhur, yang kedua Dharmaning Agama dan yang ketiga Dharmaning Negara," katanya.
Selain itu, dia juga mengatakan, "Astungkara Ida Ratu Pasek selalu memberikan kebaikan dan anugerahnya buat kita semua sehingga karya melaspas dapat berjalan dengan labda karya sida sidaning don gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja."
Selanjutnya, manggala karya I Wayan Sudaga menyampaikan ucapan terima kasih kepada murdaning jagat Badung yang sudah membantu pembangunan fisik Pura Pasek Agung Tegal senilai lebih dari Rp2 miliar, sehingga penataan pura saat ini sudah menjadi sangat bagus dan luas.
"Terkait pengempon Pura Pasek Agung Tegal diempon oleh 58 dadia alit seluruh Bali. Harapan kami melalui karya ini nantinya dapat mewujudkan kehidupan yang aman damai gemah ripah loh jinawi dan karya ini juga sebagai wujud syukur kepada Sang Pencipta atas anugerah yang diberikan,” tuturnya.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait