Koordinator Sanggar Ariwangsa I Made Sujendra menjelaskan bahwa pagelaran ini lebih banyak mengangkat masalah kehidupan di masa lalu. Dengan melibatkan 23 personil dan persiapan selama tiga bulan, penampilan Sanggar Ariwangsa mampu menghadirkan pagelaran seni yang luar biasa.
“Harapan saya, melalui rekonstruksi karawitan ini, utamanya gending-gending lama yang hampir punah agar bisa tetap dilestarikan,” ujar Sujendra.
Ketua Listibiya Kuta Utara I Wayan Ardana menyatakan kebanggaannya terhadap penampilan Sanggar Ariwangsa. Dia terharu dan merasa penampilan tersebut sangat mengalunkan.
“Pesan saya agar ditingkatkan lagi supaya ada generasi pemain angklung muda utamanya di Kecamatan Kuta Utara,” ucapnya.
Ardana juga menambahkan bahwa pihaknya mengadakan pembinaan seni per banjar, tidak hanya kesenian angklung, tetapi juga gong kebyar dan selonding.
Dua peserta, I Putu Bagus Ramadika Bujangga dan Made Surya Wirawan mengungkapkan rasa senang dan bangga karena bisa membawa nama baik Kabupaten Badung di ajang PKB.
Mereka juga menceritakan bahwa latihan intensif selama 5 bulan membuahkan hasil yang memuaskan. Harapannya, pelaksanaan PKB tahun depan akan lebih megah dan mampu membangkitkan seni-seni yang belum terekspose maksimal.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait