JAKARTA, iNews.id - Contoh kalimat konjungsi dan macam-macam jenisnya dalam Bahasa Indonesia menjadi bahasan yang patut diketahui. Kalimat konjungsi sebenarnya sudah sangat akrab digunakan sehari-hari dalam berkomunikasi baik melalui tulisan maupun secara langsung.
Kalimat konjungsi juga dikenal sebagai kalimat penghubung. Hal itu karena kalimat tersebut menggunakan kata penghubung atau konjungsi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, konjungsi atau kata hubung memiliki arti sebagai sebuah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarklausa, antarfrasa, dan antarkalimat.
Konjungsi biasanya menghubungkan dua atau lebih kata, frasa, kalimat, bahkan paragraf yang berbeda. Ciri-ciri pastinya, konjungsi tidak pernah terletak di akhir kalimat atau paragraf.
Konjungsi sendiri memiliki banyak jenis dan fungsinya masing-masing. Untuk itu, demikian adalah beberapa pengertian dan contoh kalimat konjungsi yang dirangkum iNews.id, Jumat (12/5/2023).
1. Konjungsi Koordinatif atau Setara
Konjungsi koordinatif atau konjungsi setara adalah kata hubung yang umum akan digunakan untuk menggabungkan dua klausa dengan kedudukan yang setara. Penggunaan konjungsi koordinatif akan menghasilkan suatu kalimat yang disebut dengan kalimat majemuk setara.
Contoh konjungsi koordinatif ini adalah kata dan, tetapi, atau, dan sedangkan. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut:
Karni dan Dewi sedang mengerjakan pekerjaan rumah.
Arjun tidak mengerjakan tugas, tetapi dia sedang bermain-main.
2. Konjungsi Subordinatif atau Bertingkat
Konjungsi subordinatif atau bertingkat adalah kata hubung yang memiliki fungsi untuk menggabungkan dua atau lebih klausa yang memiliki hubungan bertingkat. Penggunaan konjungsi ini biasanya menghasilkan suatu kalimat majemuk bertingkat.
Adapun contoh dari konjungsi subordinatif di antaranya adalah sejak, jika, dengan, dan sehingga. Namun, konjungsi ini masih dibagi lagi dalam beberapa kategori. Berikut adalah macam-macam konjungsi subordinatif beserta contohnya.
a. Konjungsi subordinatif untuk waktu: Sejak, semenjak, sewaktu, sedari. Contoh kalimat konjungsi subordinatif waktu:
– Sedari dulu, aku tahu kalau dia menyimpan kesedihan.
– Semenjak bertemu dirinya, Arka sudah langsung jatuh cinta.
b. Konjungsi subordinatif syarat: Bila, jikalau, jika, kalau. Contoh kalimat konjungsi subordinatif syarat:
– Aku akan melaporkan ke polisi, jika malam malam nanti dia tidak meminta maaf.
– Raihan mengancam akan pergi jikalau Eko tidak membalas pesannya.
c. Konjungsi subordinatif untuk perbandingan: Seakan-akan, seperti. Contoh kalimat konjungsi subordinatif perbandingan:
– Atasan itu selalu berlaku seenaknya, seakan-akan semua tindakannya paling benar.
– Marlena selalu terlihat menawan seperti seorang bintang iklan.
d. Konjungsi subordinatif pengandaian: Seandainya, seumpama. Contoh kalimat konjungsi subordinatif pengandaian:
– Seandainya aku seorang pejabat, aku pasti tidak akan korupsi.
– Seumpama bunga, kamu adalah mawar berduri.
e. Konjungsi subordinatif konsesif: Biarpun, sekalipun. Contoh kalimat konjungsi subordinatif konsesif:
– Kevin selalu terlihat bahagia, biarpun dirinya tidak memiliki harta berlimpah.
– Ojan akan tetap menunggumu, sekalipun kau tidak pernah berniat untuk pulang.
f. Konjungsi subordinatif hasil: Sehingga, sampai. Contoh kalimat konjungsi subordinatif hasil:
– udin jatuh dari pohon sehingga menyebabkan tangannya patah.
– Indra terus berlatih karate sampai dia benar-benar menguasai gerakan di luar kepalanya.
g. Konjungsi subordinatif sebab: Karena, oleh sebab, dan sebab. Contoh kalimat konjungsi subordinatif sebab:
– Iwan ketinggalan kereta sebab dia terlambat bangun dari tidur.
– Hana melakukan perbuatan curang saat ujian karena mempunyai ambisi yang besar untuk juara kelas.
h. Konjungsi subordinatif untuk komplementasi: Bahwa. Contoh kalimat konjungsi subordinatif komplementasi:
– Ana mengatakan bahwa novel barunya laku keras.
– Rama akhirnya mengungkapkan bahwa dia mencintai Sinta.
i. Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa. Contoh kalimat konjungsi subordinatif cara:
– Hari ini Lola belajar menggambar dengan menggunakan krayon.
– Budi pergi menonton film tanpa didampingi kekasihnya.
j. Konjungsi subordinatif perbandingan: lebih dari, sama dengan. Contoh kalimat konjungsi subordinatif perbandingan:
– Damar menjadi murid SD dengan kepintaran yang sama dengan siswa SMA.
– Jika dilihat secara sekilas, kecantikan Lucy lebih dari Sheren yang seorang model.
3. Konjungsi Korelatif atau Berpasangan
Konjungsi korelatif atau kata hubung berpasangan adalah penghubung dua kata, frasa, atau klausa yang kedua unsurnya memiliki fungsi sintaksis yang sama dan setara. Konjungsi ini biasanya akan menghubungkan bagian kalimat yang setara dengan cara berpasangan.
Contoh kata konjungsi dalam kelompok ini, antara lain ‘tidak hanya… tetapi juga…’, ‘jangankan… pun…’, ‘bukannya… melainkan…’, ‘bukan… hanya…’, dan ‘demikian… sehingga…’. Adapun contoh kalimat konjungsi korelatif adalah sebagai berikut:
- MU tidak hanya kalah telak, tetapi juga menjadi klub paling malang dalam sejarah sepak bola Inggris.
- Bukannya tidak ingin pulang ke rumah, melainkan tidak punya waktu dan ongkosnya.
- Jangankan membentak orang lain, berbicara pun dia malu-malu.
- Saiful bukan murid yang cerdas, dia hanya beruntung bisa terpilih ikut lomba.
4. Konjungsi Antarkalimat
Ketiga jenis konjungsi yang telah dibahas di atas, termasuk konjungsi intrakalimat. Sementara, untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain membutuhkan konjungsi antarkalimat.
Konjungsi antarkalimat selalu digunakan di awal kalimat baru yang ditandai dengan huruf kapital dan diikuti tanda koma. Berikut contoh konjungsi antarkalimat:
a) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan kalimat sebelumnya. Contohnya antara lain adalah:
Biarpun demikian,
Biarpun begitu,
Sekalipun demikian,
Sekalipun begitu,
Walaupun demikian,
Walaupun begitu,
Meskipun demikian,
Meskipun begitu,
Sungguhpun demikian,
Sungguhpun begitu,
Contoh kalimat:
- Biarpun demikian, (Antok tidak pernah sependapat dengan kami. Biarpun demikian, ia senantiasa menghargai orang lain)
- Biarpun begitu, (Anam tidak pernah belajar matematika. Biarpun begitu, ia selalu mendapatkan nilai yang bagus.
- Sekalipun demikian, (Olla senantiasa baik kepada orang lain. Sekalipun demikian, terkadang dia juga mengeluh.
b) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya. Biasanya menggunakan kata hubung berikut:
Kemudian,
Sesudah itu,
Setelah itu,
Selanjutnya,
Berikutnya,
Contoh kalimat:
Rinto pulang ke rumah hingga larut malam. Kemudian, ia tidak bisa tidur sampai pagi.
Farhan mencuci bajunya kemarin siang. Setelah itu, ia pergi bekerja dan belum kembali sampai sekarang.
c) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya. Biasanya menggunakan kata hubung berikut:
Tambahan pula,
Lagi pula,
Selain itu,
Contoh kalimat:
- Kita langsung pulang setelah semua urusan selesai. Lagipula, aku tidak ingin lagi melihat wajahnya.
- Kami sudah bekerja dengan baik dan tidak dibayar. Selain itu, kami juga telah memberikan tenaga dan waktu kami untuk lembur.
d) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya. Biasanya menggunakan kata hubung 'Sebaliknya,'. Contohnya:
Viki anak yang sangat cerdas di sekolah. Sebaliknya, Anton adalah anak yang kurang begitu pintar.
e) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan keadaan sebenarnya. Umumnya menggunakan kata hubung 'Sesungguhnya,'; 'Bahwasanya,'.
- Ibu sama sekali tidak menyangka aku akan pulang. Sesungguhnya, hal itu membuat ibu sangat bahagia.
f) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya. Umumnya menggunakan kata hubung 'Malah,'; 'Bahkan,'. Contoh:
- Wiwid telah mengerjakan tugasnya dengan baik. Bahkan, ia telah melakukan lebih dari apa yang semestinya.
g) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya. Umumnya menggunakan kata hubung 'Akan tetapi,'; 'Namun,'. Contoh:
- Lionel Messi dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam sejarah sepak bola. Akan tetapi, bayarannya masih kalah dengan Cristiano Ronaldo.
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait