TABANAN, iNews.id - Kedatangan puluhan pekerja migran asal Kabupaten Tabanan mendapat pengawalan TNI. Hal itu dilakukan untuk mencegah penolakan warga yang sempat terjadi di wilayah lain di Bali.
"Kodim 1619/Tabanan bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan memantau kedatangan 50 pekerja migran di terminal persiapan Tabanan," kata Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto, Jumat (17/4/2020).
Sebanyak 50 pekerja migran itu datang dalam rombongan bus terpisah. Rombongan pertama berisi 20 orang. Kemudian rombongan bus kedua berisi 12 orang, dan rombongan lainnya tiba di Lapangan Umum Kediri berisi 18 orang.
Selanjutnya, kata dia, personel Dandim Tabanan akan mengawal puluhan pekerja migran itu untuk kembali ke desanya masing-masing.
Sementara pengawasan untuk isolasi mandiri di rumah selama 14 hari akan dilakukan oleh Satgas Covid-19 di desanya masing-masing.
"Mereka dipulangkan ke rumah masing-masing untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari dan diawasi oleh posko gotong royong COVID-19 di desanya masing-masing," katanya.
Dia menuturkan, para pekerja migran yang kembali ke Tabanan ini sebelumnya telah melalui pemeriksaan rapid test saat tiba di Bali. Karena hasilnya negatif, mereka langsung dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Sebelumnya, Gubernur Wayan Koster menuturkan, setiap pekerja migran yang tiba di Bali wajib mengikuti karantina selama 14 hari. Meski hasil rapid test negatif, karantina tetap dilakukan untuk memastikan pekerja migran tersebut bebas dari virus corona (Covid-19)
Kebijakan ini dilakukan lantaran mayoritas kasus psotif Covid-19 di Bali merupakan kasus impor, yaitu memiliki riwayat perjalanan luar negeri atau luar daerah yang telah terjangkit virus corona.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait