Sementara Ketua DPRD Kabupaten Badung I Gusti Anom Gumanti mengatakan, rapat kali ini menjadi momen penting dalam penyusunan arah kebijakan keuangan daerah tahun 2026.
“Semua saran dan masukan dari fraksi sudah dijawab secara komprehensif oleh pemerintah daerah. Ini menjadi preseden baik untuk penyusunan APBD 2026 yang lebih realistis dan fokus,” ujarnya usai rapat paripurna.
Ia menyoroti penurunan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari 10 persen menjadi 9,5 persen, yang dinilainya logis dan realistis berdasarkan capaian dua tahun terakhir.
“Evaluasi ini penting agar program dan kegiatan dinas tidak terlalu dipaksakan. Pendapatan harus menjadi acuan utama sebelum belanja. Kalau pendapatan tak tercapai, otomatis belanja akan dirasionalisasi,” ucap politisi asal Kuta ini.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait