Wisatawan asing di Bali. (Foto: iNews.id/Aris Wiyanto)

DENPASAR, iNews.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali membantah isu yang menyebut akan terjadi lockdown pada 25 Maret terkait pencegahan virus korona (covid-19). Rencana penghentian aktivitas di sejumlah tempat pada hari itu, terkait perayaan Hari Nyepi.

"Itu kan dalam kaitannya dengan Hari Nyepi. Seharian masyarakat Bali tidak melaksanakan aktivitas, penerbangan tutup, toko tutup, masyarakat pun tidak bepergian dan bekerja. Siaran TV, radio sampai internet pun tidak aktif," ujar Sekretaris Daerah Pemprov Bali, Dewa Made Indra, Sabtu (14/3/2020).

Dewa Indra mengingatkan agar masyarakat jangan terpancing dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan di media sosial. Dia mengimbau masyarakat berusaha mencari informasi dari sumber yang bisa dipercaya.

Dia menduga, isu itu berkembang di WhatsApp grup. Masyarakat Bali beragama Hindu tentu bisa menangkap maksudnya dalam kaitan Nyepi. Namun tentu akan diartikan lain oleh orang non-Hindu, terlebih dikaitkan dengan situasi saat ini ditengah merebaknya COVID-19.

"Sebaiknya hal-hal seperti ini jangan dimanfaatkan sebagai bahan bercanda. Bisa membuat masyarakat jadi tambah panik di tengah persoalan merebaknya virus Corona," katanya.

Hingga kini, kata dia, Pemprov Bali belum memikirkan untuk melakukan lockdown. Saat ini telah dibentuk Satgas Penanggulangan Covid-19 yang ia pimpin.

"Tidak ada itu, Pemprov Bali belum memutuskan seperti itu. Baru kemarin Satgas Penanggulangan COVID-19 rapat untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil terkait penanganan dan pencegahan virus corona," katanya.


Editor : Reza Yunanto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network