DENPASAR, iNews.id – Warga di Pulau Dewata mulai mewaspadai peningkatan penyakit tuberkolosis (TBC) di wilayah tersebut, mengingat terjadinya peningkatan kasus dalam beberapa tahun belakangan ini.
Data dari Perkumpulan Pemberantasan Tuberkolosis Indonesia (PPTI) Cabang Kota Denpasar, Bali, membeberkan pada 2018 kasus TBC di Bali sebesar 1.384 dan mengalami peningkatan pada 2019 menjadi 1.600 kasus. Walaupun tahun 2020 mengalami penurunan yakni, 1.061 kasus, bukan berarti 2021 kasus tersebut bakal turun.
Ketua Harian PPTI Denpasar IGN Wibawa mengatakan, salah satu langkah yang harus dilakukan sebagai langkah menekan kasus TBC adalah gencarnya sosialisasi bahaya TBC. Kegiatan ini pula yang dilakukan PPTI di Desa Sanur Kauh, Denpasar, Senin (26/4), karena wilayah itu mengalami fluktuasi TBC dalam kurun waktu tiga tahun ini.
"Kami dalam pencegahan TBC melibatkan banyak orang akan lebih baik dan fokus. Dengan demikian kami harapkan masyarakat semakin memahami bahaya TBC. Karena selama ini masih banyak masyarakat yang tidak mau memeriksakan diri saat ada gejala TBC," katanya.
PPTI membentuk kader di desa, serta menggandeng kepala desa untuk mencegah meningkatnya kasus TBC. Kader-kader yang terjaring nantinya bakal dibekali pemahaman terkait bahaya TBC dan cara mencegahnya. Sebab salah satu penyebab tingginya kasus TBC di Bali lantaran masyarakat masih enggan mendatangi dokter untuk diperiksa.
"Untuk itu sangat perlu diwaspadai tentang adanya penurunan kasus. Hal ini mengingat satu penderita TBC dapat menular ke sejumlah orang. Tantangan Denpasar sebagai kota besar adalah penderita TBC selalu berpindah-pindah alamat tinggalnya sehingga kami sangat sulit untuk melakukan pengawasan," ucapnya.
Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait