Hingga kini sudah 57 negara peserta dan 70 negara pengamat serta organisasi internasional yang mendaftarkan diri untuk mengikuti BDF 2022.
"Kita akan memberikan ruang kepada semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sipil, media, dan mahasiswa,” tuturnya.
Dia menuturkan, penyelenggaraan BDF tahun ini akan lebih mengutamakan pada kehadiran fisik. Ini untuk menunjukkan bahwa Bali dan Indonesia siap kembali menerima tamu setelah pandemi Covid-19.
Selain mengharapkan kehadiran perwakilan negara pada level menteri atau wakil menteri serta dua ahli, Indonesia juga menghadirkan perwakilan lintas kawasan yaitu dari Amerika Latin yang akan bergabung secara daring.
"Dengan begitu kita bisa mendengarkan perspektif dari berbagai kawasan. Meskipun dari awal geographical footing BDF adalah kawasan Asia Pasifik,” tuturnya
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait