Proses Pembuatan Arak Bali
Pembuatan arak Bali umumnya dilakukan secara tradisional. Bahan baku arak yakni nira yang telah disadap dari pohon kelapa, enau, atau lontar ditampung dalam wadah yang disebut tong berukuran 80-90 liter.
Sadapan nira itu didiamkan dalam beberapa waktu hingga menghasilkan rasa kecut.
Tuak yang terfermentasi itu berikutnya disuling (destilasi) dengan cara merebus menggunakan panci di atas tungku yang menggunakan kayu bakar.
Tuak yang direbus akan menghasilkan uap yang dialirkan melalui bambu ke penampungan berupa tetesan-tetesan arak.
Alat pembuatan arak disebut dengan Pengarakan. Alat tradisional ini mampu menghasilkan alkohol lebih bagus dan tahan lama namun prosesnya membutuhkan waktu yang lama yakni hingga berhari-hari.
Begitu juga dengan hasilnya. Dari 80 liter nira hanya menghasilkan 10 liter arak.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait