Kisah ini menceritakan tentang tokoh perjuangan yang berasal dari Puri Agung Petang bernama I Gusti Ngurah Puger, yang dengan sebutan perjuangannya terdahulu adalah Ayu Werdi atau lebih sering dikenal dengan Pak Ayu.
I Gusti Ayu Agung Arya Utamiyani menambahkan, dalam pementasan Janger Saba Yowana Giri Usadi melibatkan 20 orang personil Janger dan kecak, 3 orang untuk lakon, dan 25 orang untuk penabuh.
Kemudian, I Gusti Ngurah Oka Wiratmaja mengatakan, sangat terkesan karena berkesempatan pentas di PKB. Menurutnya, ,elalui pertunjukan Janger ini sangat memberi inspirasi, khususnya kepada para generasi muda di dalam meningkatkan interaksi sosial mereka, saling mengenal satu sama yang lain.
"Di kehidupan yang sekarang, kehidupan sosial masyarakat terasa sudah semakin minim interaksi sosial, tapi dengan adanya pementasan janger ini akan menginspirasi bagaimana dalam proses latihan memberikan sebuah ruang untuk saling berinteraksi antar pemuda,” ucapnya.
Dia berharap, ke depannya kesenian janger ini semakin diminati dan bisa kembali populer masuk ke seluruh desa, bahkan seluruh Banjar yang ada di Bali. Karena dengan pementasan Janger yang melibatkan pemuda dan pemudi sebagai generasi muda khususnya di Bali, akan mampu memberi sebuah harapan ke depannya tentang bagaimana kehidupan sosial untuk meningkatkan rasa saling memiliki satu sama yang lain.
I Putu Eka Wedana menyampaikan harapan agar Dinas Kebudayaan yang ada di Kabupaten Badung maupun di Bali bisa melestarikan budaya terutama tradisi Janger, supaya tahun depan bisa diperlombakan untuk PKB yang akan datang.
Senada dengan Eka Wedana, I Kadek Ari Irawan berharap untuk event tahun depan supaya lebih bergengsi, sebaiknya kesenian janger dilombakan sehingga para seniman lebih semangat lagi.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait