WNA Kembali Berulah di Bali, Tak Mau Bayar Perawatan Kuku dengan Alasan Kemahalan

BADUNG, iNews.id- Warga Negara Asing (WNA) kembali berulah di Bali. Diduga kekurangan uang saat akan membayar biaya perawatan kuku, dua WNA yang belum diketahui identitasnya membuat keributan di salah satu studio perawatan kuku di kawasan Jalan Beraban, Kuta Utara, Badung, Bali. 

Dalam rekaman CCTV terlihat WNA yang sudah selesai melakukan perawatan kuku tangan dan kaki, tiba-tiba menolak membayar biaya yang diajukan kasir. 

Baca Juga

Waduh, 8 WNA Bangladesh Ditangkap di Kupang Ternyata Kantongi KTP Indonesia Palsu

Padahal harga tersebut sudah dihitung dari banyaknya layanan yang diberikan mulai dari perbaikan kuku yang rusak, pergantian warna kuku tangan dan kaki yang membuat kuku menjadi tipis hingga menambahkan gambar pada kuku.

Sebelum dilakukan pembayaran, staf salon sudah mengingatkan adanya penambahan biaya sesuai permintaan treatment dan disetujui WNA. Saat disodori biaya sebesar Rp930.000, WNA itu menolak dengan alasan kemahalan. 

Baca Juga

WNA Bangladesh Selundupkan Etnis Rohingya ke Aceh Pasang Tarif Rp14 Juta untuk 1 Penumpang

"Dia tidak mau bayar sebanyak itu sedangkan pertama kali dia sudah deal harga dan sudah dikasih tahu dan dia bilang ya saya bayar berapapun asalkan kuku saya diberikan yang terbaik," ujar pegawai studio perawatan kuku, Ni Kadek Lina di lokasi.

Agar bersedia membayar, pihak studio perawatan kuku bahkan memberi potongan harga menjadi Rp810.000, tapi WNA tersebut tetap enggan membayar lantaran hanya  membawa uang tunai Rp700.000. 

Keributan memuncak saat WNA itu tiba-tiba menarik lagi uang yang sudah diterima staf kasir. Dalam rekaman video pengawas dan video amatir sempat terjadi tarik-menarik antara WNA dengan staf kasir. 

Teman WNA yang semula berada di luar studio, tiba-tiba masuk lagi dan membuat suasana semakin kacau. Kedua WNA itu akhirnya bersedia membayar saat lokasi mulai ramai didatangi warga. 

WNA tersebut panik dan memilih kabur setelah sejumlah warga sempat berusaha mencegat dan meminta menyelesaikan permasalahannya dengan pemilik studio perawatan kuku.

Setelah insiden tersebut, pemilik salon dan staf kasir akhirnya membuat laporan ke Polres Badung, Bali. Saat ini laporan masih dalam proses penyelidikan.

Editor: Kurnia Illahi