Weekend Story: Geng Rusia Beraksi di Bali, Jaringan Mafia Internasional ?

JAKARTA, iNews.id - Bali, yang terkenal akan keindahan alam dan budayanya, baru-baru ini tercoreng oleh aksi kriminal yang melibatkan geng mafia Rusia. Pada 15 Desember 2024, geng Rusia yang terdiri dari sembilan orang merampok dan menculik seorang warga negara Ukraina, Igor Lermakov, di Ungasan, Kuta Selatan.
Dalam aksinya, para pelaku membawa senjata api mengenakan penutup wajah dan rompi bertuliskan Polisi, mengadang mobil korban dan memaksa Igor Lermakov serta sopirnya keluar dari kendaraan. Pelaku memaksa korban mentransfer aset kripto senilai Rp3,4 miliar.
Polisi sempat menangkap salah satu warga negara Rusia, Khasan Askhabov, di Bandara Ngurah Rai, sesuai laporan korban. Namun Khasan Askhabov dibebaskan karena dinilai tidak terbukti terlibat dalam perampokan tersebut.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan di Bali dan pentingnya pengawasan ketat terhadap warga negara asing. Selain itu, keberadaan komunitas ekspatriat Rusia di Ubud menimbulkan tantangan sosial dan budaya bagi warga lokal.
Pemerintah dan masyarakat Bali harus bekerja sama untuk menjaga keamanan dan kelestarian budaya lokal dalam menerima wisatawan dan ekspatriat asing. Kejadian ini menjadi peringatan untuk meningkatkan pengawasan terhadap warga negara asing demi menjaga citra pariwisata Bali tetap aman dan harmonis bagi semua penghuni.
Anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini prihatin dengan aksi perampokan bersenjata yang dilakukan oleh WNA terhadap wisatawan di Bali. Jazuli meminta aparat mengejar para pelaku lain dan mengungkap apakah ini bagian dari jaringan mafia atau sporadis.
"Apalagi menurut informasi aparat semua pelaku adalah WNA. Jangan sampai orang asing mengacau di negara kita. Jangan sampai kejadian ini merusak citra pariwisata Bali di mata internasional," ucap Jazuli.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta agar aparat segera mengidentifikasi kemungkinan para pelaku bagian dari jaringan kejahatan internasional sehingga penanganannya bisa lebih komprehensif dan pencegahannya bisa dilakukan secara cepat dan tepat agar kejahatan serupa tidak terjadi di wilayah Indonesia manapun.
"Aksi kejahatan seperti ini harus ditindak cepat karena Bali sangat sensitif terhadap isu keamanan dan kenyamanan yang merupakan faktor penting dari ekosistem pariwisata. Maka aparat harus cepat bertindak, tangkap pelaku, dan umumkan segera hasil penyidikan sehingga memberi ketenangan dan rasa aman bagi seluruh wisatawan di Bali," katanya.
Editor: Kurnia Illahi