Video Kebaya Merah Viral, Ini Hasil Profiling Polda Bali

JAKARTA, iNews.id - Video kebaya merah viral di media sosial. Tim Cyber Polda Bali telah melakukan profiling video viral berdurasi 16 menit itu.

Hasilnya, video tersebut bukan dibuat di Bali. Namun upaya penyelidikan tetap dilakukan oleh Polda Bali.

Baca Juga

Siswi SMA di Bali Loncat dari Lantai 3 Sekolah, Sempat Minta Teman Videokan Aksinya

"Hasil profiling dari cyber krimsus lokasinya bukan di Bali. Namun demikian tetap kita lakukan upaya penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu dihubungi iNews.id, Jumat (4/11/2022).

Kebaya Merah Viral

Kebaya Merah viral merupakan video syur berdurasi 16 menit. Video itu viral di media sosial TikTok maupun Twitter hingga masuk dalam Google trends pada Selasa 1 November 2022.

Baca Juga

Kebaya Merah Viral di Media Sosial, Diduga Video Syur Berdurasi 16 Menit

Dalam potongan video tersebut terlihat seorang wanita mengenakan kebaya merah yang diduga merupakan resepsionis hotel. 

Baca Juga

Sadis! Begini Cara Suami Bunuh Istri Hamil di Buleleng, Dibekap Wajahnya dan Dihantam Alu

Dalam potongan video yang beredar, tampak seorang wanita berkebaya merah serta bawahan batik cokelat, lengkap dengan selendang oranye dililitkan di perutnya. 

Diduga wanita tersebut adalah resepsionis yang tengah memberikan pelayanan kepada salah satu tamu hotel.

Baca Juga

Tampang Suami Bunuh Istri Hamil di Buleleng, Lama Memendam Cemburu

Adegan mesum itu diawali saat wanita berkebaya merah itu tengah mengetuk kamar untuk memberikan asbak kepada tamu di sebuah hotel tersebut.

Setelah itu, nampak seorang laki-laki keluar hanya dengan mengenakan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya. 

Diduga, video ini sengaja dibuat oleh mereka hingga akhirnya tersebar luas di media sosial.

Video syur ini dibuat seperti sebuah adegan film. Para pemerannya melakukan skenario berupa adegan percakapan.

Meski kebaya yang dikenakan sang wanita identik dengan pakaian adat Bali, namun belum diketahui secara pasti lokasi serta waktu pembuatan video asusila tersebut.

Editor: Reza Yunanto