Tolak Autopsi, Keluarga Turis Jepang Tewas Main Flying Fish Akan Pulangkan Jenazah Korban

DENPASAR, iNews.id - Keluarga Kikuchi Satoshi (60), turis Jepang yang tewas main flying fish di Tanjung Benoa, Bali, menolak autopsi. Keluarga akan memulangkan jenazah korban ke Jepang.
"Pihak keluarga menolak autopsi," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan kepada iNews.id, Kamis (24/8/2023).
Jenazah korban yang semula berada di RSUP Sanglah telah diberikan kepada keluarga. Polda Bali berkoordinasi dengan Konsulat Jepang untuk teknis pemulangan jenazah ke negaranya.
"Jenazah sudah ada di pihak korban. Sampai kemarin masih menunggu kapan akan diberangkatkan," kata Jansen.
Terkait kematian korban, Ditpolairud Polda Bali telah melakukan penyelidikan dan melakukan gelar perkara awal. Hasil sementara gelar perkara tidak ditemukan dugaan lain penyebab kematian korban selain karena kecelakaan.
Peristiwa yang merengut nyawa korban terjadi pada Jumat (18/8/2023) sekira pukul 10.00 Wita. Korban dan anaknya Kikuchi Haraki (15) main flying fish di Tanjung Benoa Bali.
Malapetaka terjadi sekitar 40 meter setelah flying fish yang ditarik speedboat berjalan. Tiba-tiba Flying Fish yang mereka naiki oleng dan miring.
Korban dan anaknya terjatuh dari ketinggian sekitar 3 meter dari permukaan air.
Nyawa korban tak tertolong meski sempat diberikan pertolongan darurat. Sedangkan anaknya mengalami luka di pelipis mata kiri.
Editor: Reza Yunanto