get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Hari Ini Guncang Klungkung Bali, Cek Magnitudonya!

Tarian Adat di Bali yang Masih Ada hingga Saat Ini

Minggu, 31 Oktober 2021 - 11:30:00 WITA
Tarian Adat di Bali yang Masih Ada hingga Saat Ini
Tari Pendet salah satu tarian paling tua di Pulau Bali. (Foto wikipedia).

JAKARTA, iNews.id – Indonesia memiliki banyak dan suku termasuk tarian adat. Salah satunya Bali, tarian adat yang harus dilestarikan. 

Selain tempat wisata yang menarik, Bali juga menyimpan banyak rahasia kebudayaan yang tidak kalah menarik untuk dipelajari dan tarian termasuk salah satunya. 

Penasaran? Yuk simak ulasan berikut ini, yang dirangkum Minggu (31/10/2021).

1. Tari Pendet

Tari Pendet merupakan salah satu tarian paling tua di Pulau Bali. Kata Mendet berasal dari mendak yang berarti menyambut. 

Pada awalnya, tari pendet digunakan sebagai pelengkap acara piodalan di pura atau tempat suci keluarga. Tarian ini dipakai sebagai ungkapan rasa syukur, hormat, dan rasa sukacita menyambut kehadiran dewa. 

Tari pendet ditarikan dengan gerakan yang begitu tenang, gemulai, dan menghanyutkan.

2. Tari Rejang

Tari Rejang berasal dari rejang renteng yang ada di Desa Saren, Nusa Penida. Kemudian berkembang menjadi tarian. 

Rejang renteng berasal dari kata renteng atau rente yang memiliki arti tua atau renta. Tarian ini dibawakan oleh perempuan dan bukan sembarang orang yang bisa membawakan tarian ini. 

Hanya bisa dibawakan oleh pemangku istri. Saat membawakan tarian ini, penari memiliki taksu dan harus menarikannya dengan tulus dan ikhlas. 

Selain itu, jumlah penari wajib ganjil, mulai dari 3,5,7,9 dan seterusnya. Tarian ini juga mempunyai aturan jika dibawakan di pantai. Penari tidak diperkenankan membelakangi pantai dan penari harus saling berhadapan. Tarian sakral ini wajib ditarikan saat piodaland alit, madya, dan ageng.

3. Tari Payembrama

Payembrama berasal dari kata sambrama yang berarti selamat datang. Payembrama sendiri memiliki makna penyambutan, oleh karena itu tarian ini digunakan untuk penyambutan. 

Seiring perkembangan jaman, tari ini digunakan untuk menyambut para wisatawan atau tamu tamu kehormatan. Tari ini merupakan jenis tari kekebyaran yang diiringi oleh Gong Kebyar. Pengiring meliputi pengrawit, pepeson, pengawak, pengencet, dan pekaad. 

Karena untuk menyambut tamu spesial, maka penari membawa bokor atau mangkok besar berisi bunga yang nantinya akan ditaburkan kepada para tamu tersebut. 

Untuk pakaiannya, penari menggunakan tapih berwarna kuning, sabuk prada dan selendang. Sedangkan bagian kepala dihiasi dengan bunga emas, cemara, bunga imitasi dan rambut penari disasak.

4. Tari Baris

Baris yang berasal dari kata bebarisan memiliki arti garis atau formasi berbaris. Hal tersebut mengacu pada prajurit Bali kuno yang senantiasa menjaga kerajaan mereka. 

Tarian yang melekat pada laki-laki ini memiliki fungsi menunjukkan kematangan fisik mereka. Tarian ini diajarkan kepada tiap anak lelaki sebelum beranjak dewasa. 

Dalam tarian tersebut ada bukti kematangan yang digambarkan dengan aspek patriotik. Gerakan dari tari ini menekankan pada keseimbangan dan kestabilan langkah kaki serta kemahiran menggunakan senjata. 

Selain itu, tersapat juga gerakan khas seperti mengangkat kedua lengan dengan tegas dan gerakan mendelik mata atau selendet. Tarian ini diiringi oleh gong kebyar atau gong gede dengan 30 hingga 40 penabuh.

Editor: Faieq Hidayat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut