Selebgram Cantik Kuda Poni Menolak BO, Hanya Mau Live Bugil

DENPASAR, iNews.id - Selebgram cantik RR alias Kuda Poni sudah sembilan bulan tampil bugil dan masturbasi di aplikasi live streaming Mango Live. Dia kerap mendapat tawaran open booking out (BO), namun menolak dan hanya mau live bugil.

"Pelaku tidak menerima BO walaupun banyak yang minta. Pelaku hanya melakukan live pornografi di aplikasi tersebut," ujar Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Senin (20/9/2021).

Baca Juga

Selebgram Live Bugil Punya 30 Juta Follower, Penonton Tak Beri Diamond Langsung Kick

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Mikael Hutabarat mengatakan, RR memiliki 30 juta follower. Dia memiliki peralatan yang sangat lengkap saat tampil live bugil di aplikasi Mango live.

Penonton yang menonton aksinya tanpa memberikan diamond langsung ditendang keluar (kick).

Baca Juga

Selebgram RR 9 Bulan Live Streaming Bugil di Medsos, Penghasilan Rp25-50 Juta  Per Bulan

"Dia ngerjain semuanya sendiri dan gerakannya cepet banget. Siapa yang nggak ngasi diamond, langsung di-kick," ujar Mikael.

Baca Juga

Begini Pengakuan Selebgram Cantik yang Live Bugil-Masturbasi di Medsos

RR yang merupakan janda anak satu asal Cianjur, Jawa Barat ini mengaku live bugil karena tak lagi memiliki penghasilan. Karaoke tempatnya bekerja sebagai pemandu lagu sepi pengunjung hingga akhirnya tutup. 

"Kalau yang dilakukan itu melanggar hukum pasti dia tahu. Tapi dia kesampingkan itu demi menafkahi keluarga dan kebutuhannya sendiri di Bali," kata Mikael. 

Baca Juga

Tertunduk Lesu, Selebgram Cantik Live Bugil Dihadirkan Bersama Dildo dan Baby Oil

Dari aksi bugilnya itu, RR meraup penghasilan puluhan juta rupiah sebulan. Dia mampu menyewa apartemen cukup mewah di Denpasar dengan biaya Rp3 juta per bulan.

Polisi telah menetapkan RR sebagai tersangka berdasarkan UU Pornografi dengan ancaman di atas lima tahun penjara. Meski terancam hukuman berat, RR memilih menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Polresta Denpasar tanpa didampingi kuasa hukum. 

"Karena ancamannya di atas lima tahun penjara, aturannya tersangka wajib didampingi kuasa hukum. Tapi kata dia masih pikir-pikir dulu," ujar Mikael.

Editor: Reza Yunanto