Sambil Bersujud, Pecinta Hewan Ini Memohon Agar Anjing di Desanya Tak Dieliminasi

GIANYAR, iNews.id - Aksi seorang pecinta hewan viral di media sosial. Dia menghalangi petugas yang hendak mengeliminasi anjing rabies.
Peristiwa itu terjadi di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, beberapa hari yang lalu.
Pecinta hewan perempuan itu tampak bersujud di jalan dan memegang kaki petugas eliminator sembari memohon agar anjing rabies di kawasan itu tak dimusnahkan.
"Saya mohon maaf kepada bapak, saya mohon maaf," kata perempuan itu dilihat dari video berdurasi 14 detik yang disaksikan iNews.id, Rabu (26/10/2022).
Karena ada penolakan itu, petugas eliminator dari Dinas Peternakan Gianyar akhirnya menunda eliminasi anjing rabies tersebut.
Pecinta hewan itu pun berjanji akan menampung anjing-anjing rabies yang rencananya akan dimusnahkan itu.
Namun, setelah beberapa hari menunggu, pecinta hewan itu tak kembali. Dia justru kembali ke desa tersebut pada Selasa (25/10/2022) siang untuk meminta maaf atas kejadian tersebut.
Dalam pertemuan di kantor Desa Bedulu, perempuan yang mengaku tinggal di Tabanan itu meminta maaf atas tindakan dirinya menghalangi eliminasi anjing rabies di desa itu.
"Kami hanya menjalankan tugas, dan ini sudah sesuai aturan serta rekomendasi dinas," ujar Kepala Desa Bedulu, I Putu Ariawan.
Dia mengatakan, eliminasi anjing rabies di Desa Bedulu sudah berdasarkan kesepakatan masyarakat setempat. Hal itu dilakukan karena anjing rabies itu telah menggigit tiga warga dan menyebarkan rabies ke anjing-anjing lainnya.
Ariawan mengaku, Desa Bedulu memang zona merah rabies. Masyarakat tidak ingin rabies semakin meluas karena anjing tersebut bebas berkeliaran.
"Anjing rabies itu berkeliaran dan bersentuhan dengan anjing-anjing lain. Eliminasi itu sudah dapat rekomendasi dan memang ini zona merah," tuturnya.
Dia meminta pecinta hewan tidak berlebihan melihat hal ini. Sebab, anjing rabies yang berkeliaran di Desa Bedulu telah mengancam masyarakat dan menyebarkan rabies lebih luas.
"Janganlah terlalu baper. Kita ini penyayang hewan, tapi kalau mengancam nyawa dan keberadaan masyarakat, ya kami harus lakukan (eliminasi) itu," tuturnya.
Editor: Reza Yunanto