Rekonstruksi Pembunuhan Perempuan Subang di Bali, Pelaku Peragakan 28 Adegan

DENPASAR, iNews.id - Polresta Denpasar menggelar rekonstruksi pembunuhan Dwi Farica Lestari (24), perempuan asal Subang, Jawa Barat yang tewas telanjang bersimbah darah di homestay Jalan Tukad Batanghari. Ada 28 adegan yang diperagakan pelaku Wahyu Dwi Setyawan dalam rekonstruksi itu.

"Hari ini kami melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan di Tukad Batanghari di Mako Polresta Denpasar dengan pertimbangan untuk menghindari kerumunan," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Dewa Gede Anom Danujaya, Sabtu (27/2/2021).

Baca Juga

Karyawan Dealer Motor di Denpasar Tipu Konsumen Demi Mantan Pacar

Dia mengatakan, 28 adegan yang diperagakan pelaku dalam rekonstruksi itu berdasarkan keterangan di Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Adegan tersebut menggambarkan seluruh rangkaian peristiwa dari mulai pelaku datang ke lokasi yang merupakan homestay hingga pergi meninggalkan tempat itu.  

Baca Juga

Viral Adu Jotos 2 Remaja Perempuan Rebutan Pacar di Buleleng Bali

Adegan yang menjadi sorotan utama penyidik ada di adegan ke-20, saat pelaku membunuh korban dengan senjata tajam.

"Adegan yang ke-20 itu dimana pelaku menggunakan senjata tajam melukai leher (korban) menyebabkan kematian," tuturnya.

Baca Juga

Perempuan Subang yang Tewas di Homestay Bali Dibunuh Pelanggan Usai Beri Layanan Seks

Menurutnya, seluruh adegan yang diperagakan pelaku berjalan lancar. Kendati tidak berlangsung di TKP pembunuhan, namun rekonstruksi tersebut bisa berjalan sesuai BAP.

Seperti diberitakan, Dwi Farica Lestari ditemukan tewas bersimbah darah dan dalam kondisi telanjang di homestay yang disewanya di Jalan Tukad Batanghari Gang X No 12 Denpasar, 16 Januari 2021. 

Dari hasil pemeriksaan forensik, korban tewas akibat sejumlah luka tusuk di bagian leher. Jasad korban telah dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Karang Anyar, Desa Kebon Danas, Pusaka Jaya, Subang.

Pelaku Wahyu Dwi Setyawan ditangkap di rumah mertuanya di Jember, Jawa Timur pada 12 Februari 2021.

Editor: Reza Yunanto